(Kookkaburra - Inggris)
Hallo, Zev dan penggemar KoKi yang setia,
Salam kenal dari saya, sebut saja: Kookkaburra, lokasi UK. Seperti “pengakuan dosa” dari beberapa pembaca KoKi yang setia, Kookkaburra ini juga cuma rajin baca dan tidak PD untuk nulis. Tapi Kookkaburra mau mencoba, semoga di terbitkan ya Zev, tolong identitas dan kontak detail saya hanya untuk Zev seutuhnya.
Kookkaburra mau bercerita tentang Kisah si Sepeda Ungu. Waktu tahun pertama tinggal di UK, Kookkaburra tidak perlu sepeda, karena tinggal di asrama mahasiswa di kampus. Setelah tahun kedua barulah Kookkaburra berpikir untuk memiliki sepeda, karena disini status-nya adalah mahasiswa kere, jadinya Kookkaburra berniat untuk membeli sepeda bekas.
Yang Kookkaburra lakukan bukanlah mencari dan membaca iklan, tetapi memasang iklan! Dengan judul “WANTED” – bla bla bla… Kookkaburra menempel iklan tsb tidak jauh-jauh amat, hanya disekitar “flat” terutama di pintu keluar masuk. Pagi ditempel siang hari sudah ada yang menelpon untuk menawarkan sepeda (yang ternyata satu-satunya penelpon!). Meskipun harga yang disebut si penjual yang notabene mahasiswa juga, jauh diatas budget, Kookkaburra mau juga bertemu di depan perpustakaan untuk “menilai” sepeda bekas tersebut: warna ungunya masih terlihat mengkilat, tidak ada tanda-tanda berkarat dan kedua bannya masih “berambut” alias belum gundul-gundul amat. Harga yang ditawarkan? £65 untuk sebuah sepeda dengan merek Magna, ah … terlalu mahal. Tawar menawar terjadi dan hargapun turun menjadi £45. Untung? Si penjual tersebut, yang kelihatannya sayang sekali melepas sepedanya “memaksa” agar pompa sepeda dan kuncinya (D-Lock) tidak termasuk dalam harga yang sudah merosot ke angka 45 itu. Singkat cerita Kookkuburra pun pulang kerumah untuk memarkir sepeda baru dan mulai “hunting” gembok sepeda.
Atas himbauan para pakar persepedaan di kampus, Kookkaburra pun berusaha untuk membeli D-Lock, semacam gembok/kunci yang berbentuk seperti huruf “D.” Tapi di kunci D ini ternyata tidak cocok dengan Kookkaburra. Pertama katupnya putus dan kunci D ini sering terkena hujan dan mudah berkarat, alhasil pada suatu hari anak kunci tidak dapat membuka gembok tersebut. Bagaimana dengan nasib kunci D yang tidak dapat membuka tersebut? Kookkaburra ternyata harus “membunuhnya” dengan “hammer” (tokol?) yang memakan waktu lama sekali. Kunci D kedua yang dibeli Kookkaburra juga bernasib sama. Jalan keluarnya adalah membeli kunci baru yang bermodel rantai.
Berbicara mengenai kunci atau rantai sepeda ungu milik Kookkaburra ini memang tidak ada habis-habisnya. Pernah ada kejadian dimana Kookkaburra lupa membawa kunci alhasil sepeda pun diparkir tanpa dikunci, tetapi Kookkaburra tidak kehilangan akal, karena pengaman sepedanya berupa rantai, Kookkaburra pun mengadalinnya dengan mem-posisi-kan rantai tsb seolah-olah terikat di tiang parkir sepeda. Ah … ternyata si Ungu memang masih milik.
Berbeda dengan sdr Marry yang memiliki beberapa sepeda dan sering kehilangan sepeda, Kookkaburra selama enam tahun belakangan ini belum pernah kehilangan sepeda. Yang sering kehilangan justru lampu sepeda. Lima kali beli lampu lima kali hilang, dua kali diambil orang (karena dibiarkan lengket di sepeda), dan yang lainnya hilang karena tercecer (tiap kali pake sepeda harus cabut-pasang, cabut-pasang lampu kan repot!) Akhirnya Kookkaburra pun memutuskan untuk mengatakan selamat tinggal kepada sang Lampu.
Ada kejadian dimana Kookkaburra meninggalkan sepeda di halaman parkir sepeda di dekat satu stasiun kereta api untuk pergi ke Birmingham yang hanya memakan waktu 30 menit naik kereta. Sepulangnya Kookkaburra mendapatkan sadel si Ungu tidak kenceng lagi. Periksa punya periksa ternyata sekrupnya sudah copot semua, tetapi sadelnya masih ada! Padahal itu sadel kalau mau diambil gampang sekali, tanpa harus membuka sekrup. Mungkin si calon pencuri tersebut terpergok orang lain, sehingga tidak berani melanjutkan niat jahatnya? Ataukah memang si Ungu memang masih milik?
Akhirnya Kookkaburra pulang dengan menaiki sepedanya hati-hati, karena tempat duduknya saja sudah megal-megol kaya gitu. Setelah kejadian tersebut, Kookkaburra terpaksa membeli baut baru dan sadel si Ungu sekarang dapat dikatakan sudah di setel “mati” dengan baut tsb dan juga dengan karat-karat yang mulai mewarnai si Ungu. Mudah-mudahan si Ungu tetap menjadi sepeda yang setia.
(Dikirim via email Mon, 22 May 2006 06:01:17 -0700 (PDT) dan diterbitkan di KoKi edisi "The Black Dog", Latah & Kencur Selundupan Kamis 25 Mei 2006 15:26 wib)
Note: One photo added by Mbah MD.
1 comment:
Soft launching "The Late Kookkaburra" on Sunday 3 Feb. You are gladly welcome here! Ttd, Mbah MD.
Post a Comment