More Pisang Please ...

≈ MaKlumat ≈

Terhitung Mulai Tanggal 9 Juni 2009, Kelima blog (beserta seluruh Kontennya) atas nama Mbah MD sudah dilimpahKan Kepada CiPung aKa PungguK KooKKaburra.

Sebagai pewaris tahta Kerajaan KooKKaburra Bisnis Inc. THUS pemiliK tunggal (pemegang 100% saham) PungguK KooKKaburra (selanjutnya disebut "Owner"), memiliKi tanggung jawab dan Kewenangan sepenuhnya terhadap blog-blog tersebut.

MaKlumat ini dapat diubah dalam waKtu seKonyong-Konyong tanpa pemberitahuan sebelum dan sesudahnya.

ttd.

Owner
≈ PungguK KooKKaburra ≈

Sunday, 3 February 2008

A KoKier’s New Year’s Resolution

(Kookkaburra - Inggris)

Hai Zev dan para KoKier di KCMC (Kompas Cyber Media Community) semuanya. (Kalo tulisan ini dimuat berarti ini tulisan Kookkaburra yang kedua.) Selamat Tahun Baru dan semoga “closing 2006”-nya dilaksanakan dengan mantap. Salut untuk Zev – tulus nih Zev – karena meskipun masih tanggal satu sudah beres-beres rumah barunya. Semoga tulisan Kookkaburra belum basi ya …

Mungkin ada diantara kita yang enggan melepas tahun 2006 dan bimbang memasuki tahun 2007 seperti syair dari lagu “Perjalanan Panjang” – salah satu lagu festival diakhir tahun 80-an yang dilantunkan oleh Connie Constantia.

Hidup ini bagaikan petualangan panjang
Ada
episode yang kita biarkan hilang
Ada
yang jadi pengiring kita bimbang
Ada
yang kita dambakan akan berulang
Masih ada hari esok yang ‘kan kita jelang

Kalaulah Kookkaburra boleh mengutip tulisan pembuka Zev edisi “boxing day” (26 Desember): “Yeah, Natal tahun ini memberi sukacita kepada kita, penuh kasih, damai, dan kebersamaan, yang mampu mempersatukan semua KOKIERS. Hmm, agaknya inilah Natal kita bersama ...” wah wah wah Zev, dengan menempati rumah baru dan tentunya setelah selesai renovasinya, Kookkaburra makin bertambah yakin bahwa KCMC mampu membuat komunitas “virtual” ini menjadi “real”. Sudah ada beberapa kisah pertemuan sesama KoKier di dunia nyata yang membuktikan bahwa betapa KomKom (Komunitas Kompas), khususnya KoKi, BISA dan TELAH mempersatukan asam di gunung dan garam di laut, thanks to Zev.

Berbicara mengenai komunitas maya yang menjelma menjadi nyata ini seringkali membuat Kookkaburra “merinding” (bukan karena ketakutan lho Zev). Menjadi anggota milis alumni “ini dan itu” - termasuk Jalansutra yang juga bagian dari KCMC ini, kopdar-kopdar (kopi darat) seperti ini tentunya tidak saja mempersatukan “semua KOKIERS”, seperti kata Zev, tapi mungkin juga sudah mulai merambah komunitas internasional yang dapat menyebarkan “natal” setiap hari, setiap detik, setiap kali KoKi di “click”.

Nah pada kesempatan ini Kookkaburra mau berkisah tentang pengalaman kopdar pertama Kookkaburra dengan komunitas yang dikenal dengan nama bookcrossing. Sebelumnya, Kookkaburra mau cerita sedikit tentang apa itu bookcrossing. Kata “bookcrossing,” yang sudah dimasukkan dalam daftar kata-kata baru dalam Concise Oxford English Dictionary pada tanggal 7 Agustus 2004 ini, memiliki pengertian sebagai berikut: “the practice of leaving a book in a public place to be picked up and read by others, who then do likewise.” Intinya, bookcrossing adalah ajang dimana buku di-release, dibaca dan diedarkan lagi.

BookCrossing.com pertama kali dipatenkan menjadi “rumah” pada tanggal 17 April 2001 oleh Ron Hornbaker, si empunya rumah . Sampai detik ini sudah tercatat 519.748 anggota yang tersebar di seluruh dunia. (Jumlah yang bertambah dalam hitungan menit!) Nah, sebagai the world’s biggest book club, para bookcrosser ada yang bernaung di rumah dot com ada yang di dot co uk. (Ada juga forum yang khusus dalam bahasa German, Belanda, spanyol Prancis dan Portugis.) Sementara ini, di Inggris ada 23 local bookcrossing group dan Kookkaburra terdaftar sebagai anggota yang pasif di kota tempat Kookkaburra tinggal. Kelompok bookcrosser di kota ini sendiri baru terbentuk bulan November 2005 dengan jumlah anggota sebanyak 62 yang lumayan aktif, dimana kopdar dilakukan secara regular dua bulan sekali di suatu bar yang juga merangkap OBCZ (Official BookCrossing Zone.) Di OBCZ ini para member dapat me-release buku dan “menangkap” buku.

Adapun motivasi Kookkaburra untuk mengikuti klub buku ini selain karena kecintaan Kookkaburra pada buku dan kegiatan membaca, juga karena Kookkaburra banyak membaca cerita-cerita mengenai pertemanan/persahabatan yang tulus antar anggota di dunia nyata. Kopdar pertama Kookkaburra ikuti karena termotivasi oleh salah satu moderator yang mengirim PM (Personal Message alias japri). Meskipun sebagai anggota Kookkaburra selalu mendapat reminder akan setiap kegiatan kopdar, tetapi Kookkaburra sangat terkesan dengan undangan via japri tsb. Diantara kesibukan Kookkaburra akhirnya pergilah Kookkaburra ke bar yang dimaksud pada jam yang telah “diiklankan”. Kebetulan pada hari itu Kookkaburra ada keperluan di toko oriental langganan Kookkaburra yang letaknya tepat berada di depan bar tersebut. (Sebelumnya Kookkaburra tidak tahu dimana persisnya lokasi bar yang dimaksud.) Nervous-kah Kookkaburra pada kopdar pertama tersebut?

Akhirnya, tibalah Kookkaburra ke bar tersebut pada jam yang sudah terjadwal, karena ini merupakan pertemuan bulanan. Begitu masuk ke dalam bar, dengan PD-nya Kookkaburra menuju meja yang terdekat dengan pintu masuk dan terjadilah percakapan singkat sebagai berikut:

“Are you from bookcrossing?”
“No, we are from Green Peace,” jawab salah seorang dari empat wanita muda yang duduk di meja tersebut.

Wah gawat nih pikir Kookkaburra dalam hati – tapi … tidak mungkin Kookkaburra salah bar, karena sudah di konfirmasi bahwa lokasi bar itu berseberangan dengan toko langganan Kookkaburra. Kontan saja Kookkaburra menebarkan pandangan ke pojok kiri dan nun di sofa sana sudah ada sekitar enam orang duduk mengelilingi meja yang penuh dengan tumpukan buku.

Segala perasaan nervous Kookkaburra pun hilang dalam sekejap karena ternyata ada yang langsung menyambut Kookkaburra dengan menyebutkan identitas Kookkaburra sebagai bookcrosser. “You must be “kookkaburra” sapa seseorang yang ternyata seorang anggota yang sangat aktif baik di bookcrossing lokal maupun international. Setelah memperkenalkan diri dengan yang lain, Kookkaburra pun mulai mencari buku yang sebelumnya sudah Kookkaburra incar. Sebagai informasi, semua buku-buku yang akan diedarkan biasanya diumumkan di komunitas bookcrossing ini dan setiap bookcrosser dapat menggunakan fasilitas release alerts dimana pelanggannya akan mendapat email yang menginformasikan dimana dan kapan buku-buku tersebut akan “dilepas.” Selagi Kookkaburra mengubek-ubek tumpukan buku-buku tersebut anggota yang lainpun mulai berdatangan dengan membawa setumpuk buku, sementara itu beberapa anggota pamit dengan membawa pulang setumpuk buku. Meskipun pertemuan dijadwalkan selama dua jam, kebanyakan dari para bookcrosser sudah menjadi regulars di bar tersebut dan masih tetap bercengkerama disana ketika Kookkaburra memutuskan untuk pulang dengan membawa tiga buah buku. Ah … sungguh kopdar pertama yang mengesankan. Sebagai tambahan, ada beberapa buku yang sengaja dititip di bar tersebut, sehingga siapa saja dapat datang anytime, untuk mengambil atau mengembalikan buku.

Apakah kegiatan bookcrossing hanya terbatas pada bagi-bagi dan baca-baca buku saja? Ternyata tidak, kegiatan lain seperti house warming party, jalan-jalan ke forest, ulang tahun juga menjadi ajang tukar-menukar buku. Sayang sekali, berdasarkan pengamatan Kookkaburra, jarang sekali ada buku yang beredar di Indonesia. Kalaupun ada hanya satu dua dan terbatas pada lokasi-lokasi tertentu seperti hotel-hotel atau lapangan terbang di Bali, Jakarta dan Banda Aceh.

Seandainya Zev meloloskan tulisan Kookkaburra ini, Kookkaburra berharap akan banyak terjadi bookcrossing di Indonesia yang mungkin bisa dijadikan benang merah untuk mempersatukan para KoKier. Atau bahkan menyebarkan DAMAI, seperti yang diungkapkan oleh Mary-Joe dalam “A Bookish Life: A Confessions of a Bibliocholic,” Thanks, BookCrossing, for such a great international community! Maybe if there were more BookCrossers in the world, we could spread peace, and not war! Semoga, dan salah satu new year’s resolusion-nya Kookkaburra adalah lebih sering bersilahturahmi di KoKi dan di bookcrossing – mudah-mudahan.

(Diterbitkan di KoKi edisi New Year's Resolution! Selasa 02 January 2007 14:41 wib)

Note: One photo added by Mbah MD.

No comments: