More Pisang Please ...

≈ MaKlumat ≈

Terhitung Mulai Tanggal 9 Juni 2009, Kelima blog (beserta seluruh Kontennya) atas nama Mbah MD sudah dilimpahKan Kepada CiPung aKa PungguK KooKKaburra.

Sebagai pewaris tahta Kerajaan KooKKaburra Bisnis Inc. THUS pemiliK tunggal (pemegang 100% saham) PungguK KooKKaburra (selanjutnya disebut "Owner"), memiliKi tanggung jawab dan Kewenangan sepenuhnya terhadap blog-blog tersebut.

MaKlumat ini dapat diubah dalam waKtu seKonyong-Konyong tanpa pemberitahuan sebelum dan sesudahnya.

ttd.

Owner
≈ PungguK KooKKaburra ≈

Monday 2 March 2009

Balita KoKi Berpoco-poco-ria ... ? Keh Keh Keh ...

~Mbah MD - Old Gum Tree ~

Birds are created before aeroplanes (Mbah MD).

The only way is UP
( little chef in her little island )

BangKoK (Bangau KoKi)

Bangau abu-abu itu terbang tinggi.
Hampir empat tahun usianya.
Tahun demi tahun
semakin tinggi dan
semakin jauh jangkauan jelajahnya.
Meskipun … walaupun secara “grafik”
masih berfluktuasi disekitar angka 166.
Syukurlah (wajarlah?) ‘pabila angka itu
sudah “hampir jarang” digembar-gemborkan.
But … alas!
According to one source (baca: opini CucuP pribadi)
“intensitas klik KoKi berkurang.”
Kalau sudah divonis ‘steril’
dan tidak menarik pemasang iklan nasional
Target audience mesti dialihkan ke pangsa dalam negeri
Hal yang paling masuk akal adalah
“merekrut” tiga “Pejantan” (baca: gentlemen) dalam Negeri dan
(“atau entah siapa lagi”)
untuk ngupil,
cabut bulu gedek-gedek,
buka-bukaan,
kutang, sarung, dompet …
you name it!
Secara lesehan, bukan di MALL :)
Lha pan kuwatir klu “abis” dicubitin sama tante-tante ngeri :)
bukan pula lesehan ala tatami
bukan pula tikeran ala Korea
mungkin lesehan ala bale-nya orang Bali.
Ya … ditengah maraknya sekolah internasional
Taman Bermain Lucu-lucuan itu
mungkin ingin lebih memunculkan ‘ke-sentrisan-nya’
Sesuai dengan adat Timur
Sehingga kelak …
mungkin akan lebih “gampang” memaklumatkan
bahwa staf redaktur memang benar-benar
berbasis di Jakarta
Hmm … suatu tindakan dan strategi yang lumayan jitu

BurBes (Burung Besi)

BurBes itu terbang tinggi.
Sudah empat bulan usianya.
Bulan demi bulan
semakin tinggi dan
semakin jauh jangkauan jelajahnya.

Apabila BangKoK terbang
berdasarkan naluri, impulse dan
(masih???) bertekad untuk menumbuh-kembangkan
minat tulis-menulis komunitas BangKoK
ala BangKoKers,
BurBes memiliki beberapa “motor” dan
SOP (Standard Operating Procedure) yang jelas
dan diterbangkan sesuai jalur penerbangan yang tertib dan teratur

Konon, meskipun BurBes awalnya
Dioperasikan untuk mengangkut “kuli tinta”
yang memiliki kursi khusus
Maskapai BurBes pun memberikan tiket “VIP”
kepada penumpang yang punya jam terbang
yang lumayan di dunia maya
Selain itu BurBes juga menawarkan tiket kelas ekonomi
Untuk masyarakat luas
dengan hanya mengisi kartu registrasi gratis!

Akan tetapi, peraturan dan ketentuan yang direncanakan dengan matang pun
Tidak menjamin semuanya berjalan sesuai dengan prosedur
Setidak-tidaknya ada dua kasus “kecolongan” yang terjadi
Pertama, kasus terbitnya duplikat tiket
yang sudah pernah dipakai di penerbangan yang berbeda
Baca kasus Gadis Arivia (baca juga komentar no 6).
Kedua ditemukannya “buku bajakan” dari penumpang VIP
Buku yang “ditenteng” penumpang itu ternyata ditulis oleh seorang Doktor Fiktif.
Sungguh suatu hal yang sangat memoedjikan,
ketika seorang Chappy Hakim (silahkan baca komentar no 87)
salah satu penumpang VIP itu, secara ksatria
mengakui "kekeliruannya" dihadapan publik.
Ada satu hal yang contradictorily, cukup “menggelikan”
Ketika BurBes mencanangkan bahwa Koran Udara BurBes dapat dijadikan sebagai tempat penampungan tulisan-tulisan yang tidak layak dimuat di Koran Darat,
Muncul pulak suatu gagasan untuk memuat tulisan yang paling ciamik dari Koran Udara untuk dicetak di Koran Darat. Mirip kontes idol-idolan kata si CucuP. (Milihnya pake polling atau SMS jugakah? Keh keh keh …)

Khasak-Khusuk Old Trick
Di tengah-tengah acara pencontrengan terbetiklah berita dari APB (Asisten Pengasuh BangKok) yang “secara profil” berjumlah tiga dengan asumsi, CMIIW, berlokasi di tiga tempat berbeda: Jakarta, Boston, Virginia. TEMAN yang satu ini meniupkan wacana mengenai adanya plot pencaplokan/penculikan BangKok untuk kemudian diterbangkan dengan BurBes. Akan tetapi, dibandingkan dengan khasak-khusuk “rutin” sebelumnya, tak banyak penumpang yang menanggapinya dengan serius. Rencana penculikan itu disambut secara komentar Lucu-lucuan. Apakah hal ini disebabkan karena “gorrsip” itu ditiupkan not from the horse mouth? Seperti yang diakui oleh Zevs Friends Jumat, 20 Februari 2009 00:49 WIB: Sorii gw mewakili Z, ini tidak seakurat kalau Z yang ngomong sendiri. Apakah dikarenakan karena penumpang sudah terbiasa dengan “huru-hara” sehingga tidak “gagap” lagi? Ataukah ada sebab-sebab lainnya?

Kasus mengenai amblesnya hangar beberapa waktu yang silam telah melahirkan Forum yang secara tidak langsung menggelembungkan keanggotaan maskapai penerbangan, yang tentu saja punya nilai tambah/jual. Sulit untuk memastikan alasan dari “dinginnya” reaksi dari wacana tsb. Selama BangKok masih mengeluarkan telur yang “segar” dan selama penumpang masih dapat menikmati snack, meskipun “banyak” KoKo, IMHO, sepertinya tak banyak (personal/individu) yang menaruh perhatian.

Tak lama setelah wacana “pembajakan” BangKok itu dimunculkan, BangKok menghilang dari peredaran selama beberapa hari. Apakah ada unsur kesengajaan? Nah! Pada saat menghilangnya ransum makanan itulah para penumpang mulai menggeliat lapar, resah, gelisah, basah. Aha! Tampaknya senandung "lagu lama” benar-benar ampuh!

Pada hari yang ke empat, Ibu Pengasuh yang sepertinya tak tahan untuk “mencuekkan” offline gorrsip, tiba-tiba mecungul bersama BangKok dan membuat suatu klarifikasi sekaligus membuktikan, bahwa untuk sementara, BangKok masih laik terbang SENDIRI, dan tak perlu diterbangkan BurBes. Penjelasan yang keluar langsung dari tangan pertama ini bertujuan untuk menepis adanya unsur “kesengajaan” atau konspirasi. Is that so?

Mari kita lihat secara kronologis. Issue KHASAK-KHUSUK diposting oleh Zevs Friends pada hari Jumat, 20 Februari 2009 00:49 WIB. Pada hari Jumat, 27 Februari 2009 07:53 WIB “KoKi Diberangus” terbit. Yang menjadi pertanyaan Mbah adalah:
pada tanggal berapakah “Asmod” mengalami musibah? Dengan asumsi bahwa Asmod berjumlah tiga, apakah ketiga-tiganya mengalami “insiden lalu lintas” pada saat bersamaan? Apakah Asmod sekarang memang tinggal satu karena yang lain sudah dilabrak ketika kasak-kusuk OOT muncul dipermukaan? Empat hari “mati” itu pada tanggal berapa s/d tanggal berapa? - asli nggak tau nih, agak sulit melacaknya. Kalaulah Ibu Pengasuh “kasihan sama KoKiers” dan insiden Asmod adalah “kecelakaan kecil” apakah tidak memungkinkan untuk membuat woro-woro? Napa mesti nunggu berhari-hari gitu ;)? (Biasa … cari Zenzazi.)

Setelah muncul klarifikasi from the horse mouth, masih relevankah pertanyaan Prabu: Apakah kompas.com telah punya grand design tersembunyi untuk memusnahkan Koki? Menurut hemat Mbah, lepas dari input kata/aksara yang tergoogle, IMHO, selama masih ada pengasuh yang “penuh cinta, darah, airmata serta nombokin pulsa” (Prabu, 2009), BangKok tampaknya tidak akan musnah atau dimusnahkan. Lepas dari “tradisi” yang besar/tua mencaplok yang kecil/muda, masih ada kemungkinan untuk menyekap BangKok di bagian ekor BurBes, persis seperti dulu mojok di Jl. Kesehatan. Boleh jadi atas dasar pertimbangan LABA, efisiensi kerja (tim) MOTOR, untuk meningkatkan trafik penerbangan (dalam negeri) BurBes, dan sangat mungkin … demi “kehormatan” Ibu BangKok, seperti tersirat dalam komentar TEMAN yang mungkin “kurang akurat”.
Oke kalau KoKiers mempertanyakan kerja kita Z dan AsMod yang kurang profesional, enggak masalah, kita terima dengan baik, dengan begitu akan lebih mudah bagi Z untuk menyerahkan KOKI kepada TIM KOMPAS.com untuk dikelola lebih professional …

Terlepas apakah koalisi BangKok dan Burbes akan terlaksana, life goes on!
Terlepas apakah The Three Gentlemen PLUS atau entah siapa lagi setuju untuk makan nasi bungkus bareng terlaksana,
Mungkinkah Rapat Redaksi Jalan(an) Kesehatan (RRJK) akan menelurkan Asmod baru (orang dalam KoKi) yang “bertentangan” dengan keputusan Kokiers/polling terdahulu tentang non-kokiers-asmods …?
Terlepas apakah RRJK akan menjadi Mall Sentris, atau Jakarta Sentris dan/atau (Surabaya Sentris, yang “protes” dan otomatis namanya dimasukan list),
KoKi will remain KoKi: Ajaib.
Moderator may become (Tim) Moderator Jkt-Sby Sentris, but Penggagas KoKi will remain the same. People will remember her name and the brand (KoKi) … but do people remember how KoKi got its name? (I doubt.)

Keterangan Foto:
Pas Mbah moto dan ngikutin bangau, burung itu terbang tinggi. Kebetulan ada pesawat lewat dan dua-duanya tertangkap kamera.