More Pisang Please ...

≈ MaKlumat ≈

Terhitung Mulai Tanggal 9 Juni 2009, Kelima blog (beserta seluruh Kontennya) atas nama Mbah MD sudah dilimpahKan Kepada CiPung aKa PungguK KooKKaburra.

Sebagai pewaris tahta Kerajaan KooKKaburra Bisnis Inc. THUS pemiliK tunggal (pemegang 100% saham) PungguK KooKKaburra (selanjutnya disebut "Owner"), memiliKi tanggung jawab dan Kewenangan sepenuhnya terhadap blog-blog tersebut.

MaKlumat ini dapat diubah dalam waKtu seKonyong-Konyong tanpa pemberitahuan sebelum dan sesudahnya.

ttd.

Owner
≈ PungguK KooKKaburra ≈

Thursday, 14 February 2008

KoKi-si-Anu: Pagi Hari Di Old Gum Tree QUEEN-Dom

~ Kookkaburra – Old Gum Tree ~ Published posthumously by Mbah MD*)

*) Sedianya tulisan/file yang ada di kompi Kookkaburra ini akan dikirim ke KoKi, akan tetapi sampai "kepergian" Kookkaburra, artikel yang belum rampung ditulis/diedit nya ini, tak sempat dikirimkannya. Saya, Mbah MD, hanya memenuhi amanat cucu saya dimana daripada artikel ini di-upload tanpa melalui proses editing lagi. Mohon maaf sebelumnya apabila ada kata-kata yang tidak berkenan.

Horeeeee! Sesuai dengan rencana … ~keh~keh~keh~ …KoKi-min yang sudah lama ditunggu-tunggu (oleh tukang sambut dan tukang sambit) akhirnya ganti baju menjadi KoKi-si-Anu. Meskipun kompas.community belum bisa diganti baju/sarungnya, KoKi-si-Anu dilansir sebagai uji-coba tampilan baru. Segala puji dan puja dihaturkan kepada Mamaknya si Butet apabila yang mana daripada meloloskan artikel hasil duet Kookkaburra bersama Mbah Mar’ie Djono. Wokeh? Mari kita simak bersama … yeaah…

Sayup-sayup, terdengar semenandung lagu ...
Bangun tidur ku terus mandi

Tidak lupa berenang-ria

Habis mandi aku berjemur

Lalu aku mengangkat kaki

Pagi itu Kookkaburra terlambat bangun. Suara kecibang-kecibung di telaga dan senandung riang Lima Sekawan ibu-ibu Mallard yang menyanyikan lagu "Bangun Pagi" telah membangunkan Kookkaburra yang baru pertama kali menghirup udara segar di Old-Gum-Tree QUEEN-Dom.

“Happy new hope! Happy new hope! Dum spiro, spero … Suasana di sekitar Old Gum Tree sudah terang-benderang. Matahari sudah tinggi. Sambil merapihkan sarang. Sarang looh, bukan sangkar :), Kookkaburra melongok ke bawah. Wah … ramai juga ya … Para penghuni taman Old Gum Tree sudah mulai menunaikan aktifitas keseharian mereka.

Ungkapan “Birds of a feather flock together” tampaknya berlaku juga di QUEEN-dom ini. Sekelompok burung camar bercanda-ria di telaga nan bening. Sesekali kepak sayap mereka menimbulkan riak-riak kecil. Saling siram-siram-an air. Saling menyapa dan saling meledek satu sama lain.

Dalam suatu komunitas yang lebih besar pun demikianlah adanya. Sesama anggota FS saling menyapa anggota FS, teman di Gerombolan yang satu mendukung teman di Gerombolannya. Fans Upil bahu-membahu mengumpulkan upil. Ijolumut (Ikatan Jomlo Lucu dan Imut) sibuk berkampanye-ria untuk menyedot anggota baru. Anggota terpilih (or voluntary?) Pandawa Lima sesekali muncul (atau tepatnya nyaplak, sorri, brur) dengan lelucon yang “ke-lucu-lucu-an” dan kadang hanya bisa di-decode oleh member only :).

Nun di tepi telaga, serombongan Canada Geese asik berjemur dan bergosip-ria tentang sepasang teman mereka, si Nite-nite dan si Lem-lem yang sedang mojok di keheningan danau buatan itu. (Kookkaburra sudah berkenalan dengan Nite-nite dan Lem-lem pas pindahan kemarin.) Sepertinya sepasang kekasih yang sedang kasmaran itu sadar bahwa teman-temannya sedang membicarakan mereka berdua. Baik Nite-nite maupun Lem-lem yang tadinya mereka berenang berendengan, secara serentak, tanpa dikomando, saling menjauhkan diri dan berenang ke tepian telaga untuk kemudian bergabung dengan teman-teman mereka yang lain.

Hmm … sebagai pendatang baru di taman ini ada baiknya apabila Kookkaburra, terbang ke bawah dan berkenalan dengan mereka. Tentu saja tidak lupa menggantung kamera di leher, ~keh~keh~keh. Terlihat tiga Mallards dan dua Canada Geese bermain dan berenang dalam lingkaran. Belakangan baru Kookkaburra paham, bahwa mereka adalah Investigator maia dari lima koloni.

Mereka menyanyikan lagu Kakak Mia.

Kakak Mia, Kakak Mia, minta anak barang seorang
Kalau dapat, kalau dapat hendak saya suruh berdagang

Anak yang mana akan kau pilih
Anak yang mana akan kau pilih

Itu yang gemuk yang saya pilih
Bolehlah ia menjual s’rabi

S’rabi, s’rabi, siapa beli
S’rabi, s’rabi, siapa beli

Eh tiba-tiba terdengar seekor itik menimpali sambil bersenandung kecil:

Kakak Seto, Kakak Seto
Minta tolong barang sebentar
Kalau dapat, kalau dapat
tolong gugat si Kakak Mia

Begitu sang Itik, selesai menyanyikan lagu tersebut, Kookkaburra pun menghampirinya. Ternyata itik yang mempunyai nama lengkap Titiek Montok itu peduli dengan anak-anak dan sudah cukup lama menjadi aktifis Komnas Perlindungan Anak. Dia mengaku resah bahwa ternyata setiap era itu memaknai zamannya dengan berbeda.

Seperti layaknya sikap para mbah pada umumnya, Mbah MD pun selalu membanggakan zamannya. Apabila berceritera tentang generasinya, tentang nostalgia dan the good old days, Mbah selalu mulai dengan kata-kata "Waktu jaman Mbah dulu ..."; "Keadaan dulu lebih baik dari sekarang ..."; "Pemerintahan jaman Mbah dulu beda dengan nyang sekarang ..." - begitulah kira-kira "kangen-kangen-an" atau romanticism ala Mbah MD.

Nah kembali ke cerita tentang lagu anak-anak, tadi. Kalau lagu tersebut "dibaca" di masa kini, mungkin akan menjadi sorotan publik, karena Kakak Mia dapat dianggap berperan aktif dalam mengeksploitasi anak, mempekerjakan anak dibawah umur.

Setelah berkenalan dengan Titiek Montok dan beberapa teman baru sesama burung dan saling tukar-menukar kabar burung :) Kookkaburra pun berkesempatan berkenalan dengan Magpie, Kaki Hijau, dan Ratu Lebah :).

Magpie yang satu ini ternyata masih keturunan Australian Magpie. Ciri khas suaranya memang sesuai dengan posisinya sebagai ambasador pariwisata Old Gum Tree yang mempromosikan produk lokal buatan dalam negeri. Keaktifannya berburu siang dan malam ternyata hanya musiman, hanya "panas-panas kotoran Magpie". Meskipun demikian Magpie ini tidak menganut paham member seumur hidup. **Lha iya tho, mosok anggota yang sudah meninggal, bisa baca-tulis?** Tidak ada istilah "Member Tahunan, Bulanan dan Mingguan," full stop!

Kesetiaan Magpie memang perlu diberi acungan jempol. Magpie akan berkoar-koar sama kencangnya, entah itu mengenai pohon rindang maupun pohon kering-kerontang.

Moorhen si Kaki Hijau

Hmm … burung kok kakinya hijau, itu yang terbersit dalam pikiran Kookkaburra yang lupa menggunakan “wide angle” ketika melihat si Kaki Hijau. Para pengamat burung mungkin memandang itu sebagai hal yang biasa. Akan tetapi, bagi Kookkaburra yang baru pertama kali melihat burung berkaki hijau, tentu saja membuat Kookkaburra seperti kecebong eh kecebyuuur eh latah … eh salah katak di balik kelambu.

Ditemui pada saat sedang menyisiri bulu sayapnya yang hitam dan dihiasi warna putih di ujung sayapnya, Kaki Hijau memalingkan wajahnya ketika Kookkaburra mengarahkan kamera ke wajahnya.

Tingkah lakunya yang agak nervous (ciri khas bangsa Moorhen) akhirnya dapat juga pose Moorhen. Setelah merasa agak santai, Moorhen akhirnya mau juga menginisiasi pembicaraan:

“Eh, pendatang baru ya? Kenapa kamu mengambil gambarku?” tanya si Kaki Hijau.

“Oh, begini, namaku Kookkaburra. Aku ini kontributor lepas KoKi, profesiku disebut Penggembira. Mungkin oleh sementara orang aku disebut Tukang Kipas, padahal aku kan cuma ngipas yang enak-enak, semacam sate. Trus ngomporin yang panas-panas (baca: hot) seperti dada ~P~ oops, dada Tikus. Kedatanganku disini adalah untuk menulis tentang Ke-Ratu-an Old Gum Tree, penduduknya dan juga Ratu kalian,” jawab Kookkaburra.


“Kontributor lepas? Maksudnya apa?”

“Maksudnya, aku tidak terikat untuk menulis ataupun untuk tidak menulis. Aku juga dibebaskan untuk menjawab ataupun tidak menjawab semua komentar yang berkaitan dengan tulisanku ataupun tulisan-tulisan yang muncul di KoKi. Seperti kata J. P. Morgan, I owe the public nothing. Hey … kenapa jadi kamu yang mewawancarai aku?”


“Kenapa tidak bilang dari tadi bahwa kamu mau mewawancarai penghuni Old Gum Tree? Lalu apa yang aku bisa Bantu?

“Hm ... begini, aku cuma mau daftar jadi anggota, karena aku pernah dibisiki bahwa di negara kalian ini seluruh rakyat, apa saja siapa saja, mempunyai harkat dan martabat yang sama dan dalam mengisi formulir, anggota baru tidak perlu mengisi data sesungguhnya."

"Betul sekali, kalau begitu selamat datang di Old Gum Tree, dan mari saya buatkan appointment dengan Ratu Lebah."

Catatan: Sampai pada hari H nya, Kookkaburra tidak dapat datang menemui Ratu Lebah, karena cucu saya itu menghilang, bersamaan dengan menghilangnya surat elektronik yang dikirimnya melalui jasa kurir Koko. Seyogjanya kami akan bertemu dengan Ratu Lebah di Telaga Old Gum Tree yang terletak di kelokan jalan setapak ini.

Ratu Lebah
(Mbah MD - Old Gum Tree)

Kepindahan kami ke Old Gum Tree memang sudah lama direncanakan. Cucu saya si Kookkaburra sudah tidak betah di Inggris. Alasan utamanya adalah sudah terlalu banyak Big Brother yang berusaha mencampuri pribadi kami, antara lain melacak physical address kami, mencari tahu buku-buku yang kami baca, pakaian yang kami kenakan, makanan dan minuman kesukaan kami sampai pada "jenis benda" yang menutupi celana dalam kami.

Old Gum Tree (OGT) kelihatan damai dan gemah ripah loh jinawi. Senang sekali menjadi bagian dari OGT Queen-Dom.

Ditemui sewaktu menikmati "honey morning" di sekitar Rose of Sharon, Ratu Lebah kelihatan sumringah.

Penasehat Ratu telah menyiapkan blanko sensus. Sesekali Penasehat utama dari kalangan Ratu (baca: lebah) sendiri itu membisiki Ratu. Ratu pun menyimak dengan seksama. Entah apa saja yang didiskusikan mereka, yang jelas Penasehat Ratu itu terus memepeti Ratu, sambil sesekali menjawab dan melakukan percakapan melalui Handie-Talkie nya.

Formulir pendaftaran ternyata tidak begitu ribet. Tidak perlu melampirkan fotokopi KTP. Foto pun cukup dengan menggunakan Avatar. Berdasarkan surat edaran Ratu Lebah, kewajiban pendaftar cukup dengan mengisi satu-dua data pribadi - tidak ada kewajiban untuk mengisi data yang "sebenarnya." Meskipun data para anggota dilindungi secara hukum rimba, para petinggi di OGT berhak mengumumkan atau sekedar mengklarifikasi bahwa si "A" adalah si "B" atau si "C" bukanlah si "D".

Sesuai dengan instruksi Ratu, seluruh mahluk hidup di OGT, baik pendatang atau penduduk setempat wajib didata. Tujuannya tak lain tak bukan yaitu untuk kepentingan statistik yang akan dijual ke pemasang iklan demi kelangsungan hidup bernegara Maia. Dengan maraknya Citizen Journalism dan persaingan ketat dibidang pemasaran, apakah pihak agen puas dengan data mentah begitu saja? Tentu saja tidak. Himbauan Ratu Lebah untuk beramai-ramai membuat profil digunakan untuk menjaring data yang lebih spesifik. Walaupun tujuannya cuma sekedar "lucu-lucu-an."

A man always has two reasons for doing anything: a good reason and the real reason (J. P. Morgan).

2 comments:

La Rose said...

Hahaha..jadi ketawa dibagian ini:"Kepindahan kami ke Old Gum Tree memang sudah lama direncanakan. Cucu saya si Kookkaburra sudah tidak betah di Inggris. Alasan utamanya adalah sudah terlalu banyak Big Brother yang berusaha mencampuri pribadi kami, antara lain melacak physical address kami, mencari tahu buku-buku yang kami baca, pakaian yang kami kenakan, makanan dan minuman kesukaan kami sampai pada "jenis benda" yang menutupi celana dalam kami."...whuaaa...kek-nye Aye kena sentil gitu ..Weks..

Anonymous said...

Keh keh keh, ini mah dah tulisan jadul, mpok ;)- jangan dianggap serius. Sorri ye mbah baru baca, pas buka email.