*) Judul di atas dikutip dari tulisan Z yang bertajuk “Resign dan Huhuhu ….”, penggalannya ada di bawah dan lengkapnya bisa dibaca di KoKi-Kolom Kita.
"Z secara resmi, sopan, sesuai tatakrama, juga meminta semua content KoKi, berupa artikel, data KoKiers, photo dan komentar, dari Agustus 2005 - April 2009, dikembalikan kepada Z dan KoKiers, utuh, enggak boleh ketinggalan satu titik pun. Memang, KoKi akan memulai sejarah baru, tetapi please jangan halangi sejarah lama KoKi ikut bersama petualangan baru, lagipula sejarah KoKi itu buat Kompas.com toh tidak ada artinya, hanya menghuni arsip, dan selanjutnya ... dilupakan."
Pada tanggal 4 Mei (di artikel lain tertulis tanggal 5 Mei), ketika mengajukan pengunduran diri secara lisan dari jabatannya sebagai Columnist (?) di KOMPAS, Zeverina yang juga merangkap sebagai Pengelola KoKi meminta konten KoKi dari KOMPAS. Salah satu alasannya adalah “agar tidak dilupakan”, karena menurut Zeverina, apabila menghuni arsip KOMPAS, KoKi yang sudah dibekukan hitam di atas putih pada tanggal 1 Mei 2009, akan dilupakan. (Penonton bingung? Mbah juga …)
Kenapa Mbah binun? Karena Mbah teringat ketika Zeverina bercerita tentang post graduate student yang sekolah di LN dan berniat untuk melakukan riset tentang KoKi sebagai text. Pernyataan bahwa setelah menjadi arsip selanjutnya dilupakan yang keluar dari seorang Zeverina sangatlah mengejutkan. Begitu naifnya kah dia sampai tak terpikir bahwa dimana kemudian arsip tsb bercokol akan berdampak pada page view domain yang dinaunginya? Meskipun tidak secara explisit mengakui keterkaitan arsip dengan page view, Zeverina mengakui bahwa arsip KoKi is priceless. (“ini harta karun berharga untuk membangun website NewKoKi, bagian dari sejarah, dan dokumen KoKi” - Zeverina.)
Pernyataan Zeverina ini sejatinya diartikan bahwa ARSIP (dimanapun tempatnya) adalah dokumen berharga, termasuk apabila Arsip KoKi disimpan dalam Kompas.com atau di web.archive, maupun di website NewKoKi. Gunanya arsip ya … MEMANG agar tidak mudah dilupakan orang. Sesuatu yang diarsipkan umumnya dipakai untuk kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan “komunitas” tertentu, keh keh keh …
Kalau berjalan sesuai dengan rencana, NewKoKi akan diluncurkan besok (Rabu, 27 Mei 2009) dengan desain baru. Kenapa desain baru? “...ngapain mengulang desain yang sama, selain Z sudah bosan, hanya akan membangkitkan luka lama saja.” Kalaulah desain lama dapat mengalunkan Orkes Sakit Hati, bukankah dengan “menempel” Arsip KoKi(Lama) di NewKoKi akan menorehkan luka lebih dalam lagi? Bijimana logikanya? Keh keh keh …
Sebenarnya, ARSIP itu apaan sih? Supaya tidak bingung, mari yuk kita simak apa itu ARSIP. Menurut Cambridge Dictionary, sebagai kata benda, ARSIP adalah:
1. a collection of historical records relating to a place, organization or family;
2. a place where historical records are kept;
3. a computer file used to store electronic information or documents that you no longer need to use regularly
Nah, dari ketiga definisi di atas, keknya yang paling tepat dengan tulisan Mbah kali ini adalah makna yang ketiga, yakni electronic file, seperti (http://www.kompas.com/archiveweb/ dan http://www.web.archive.org/. Arsip KoKi dapat dijumpai di kedua Arsip ini. Klo nggak salah (CMIIW), Mbah tau kedua link ini dari Arita yang pernah menulis KoKi-si-Ana dengan judul Thats All Folks (Keh keh keh … Welcome back. Btw, kok ada tambahan “Terms of Use Kompas.Com” di artikel tsb ya ... ?)
Mari kita lihat apa sih web.archive.org ini? Ada beberapa poin penting yang dicantum dalam Terms of Use yang dipublikasikan pada tanggal 10 Maret 2001:
1. Arsip Internet ini gunanya untuk kepentingan masyarakat luas yang sifatnya nir-laba dan kegunaannya adalah untuk kepentingan umum dan tidak komersil. --->"The Internet Archive (the "Archive") is committed to making its constantly growing collection of Web pages and other forms of digital content (the "Collections") freely available to researchers, historians, scholars, and others ("Researchers") for purposes of benefit to the public".
2. Selama arsip dipergunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan riset, akses ke Arsip tersebut tidak dikenakan biaya apapun. --->"Access to the Archive’s Collections is provided at no cost to you and is granted for scholarship and research purposes only".
3. Setiap pengguna Arsip tunduk kepada peraturan yang berlaku termasuk hak cipta. ---> "You agree to abide by all applicable laws and regulations, including intellectual property laws, in connection with your use of the Archive. In particular, you certify that your use of any part of the Archive's Collections will be noncommercial and will be limited to noninfringing or fair use under copyright law".
Intinya dari ketiga poin di atas adalah, walaupun Arsip tersebut berada di ranah publik dan dipergunakan untuk kepentingan umum, setiap pengguna hanya diperbolehkan menggunakan Arsip dengan “wajar” (fair use).
Yang paling menarik adalah, seperti yang ditulis di Terms of Use, penulis atau penerbit dapat mengajukan KEBERATAN, apabila mereka tidak berkenan sebagian atau seluruh hasil karyanya diarsipkan oleh Internet Archive. ---> "While we collect publicly available Internet documents, sometimes authors and publishers express a desire for their documents not to be included in the Collections (by tagging a file for robot exclusion or by contacting us or the original crawler group). If the author or publisher of some part of the Archive does not want his or her work in our Collections, then we may remove that portion of the Collections without notice".
Apabila informasi di atas lebih banyak mengacu kepada arsip dalam bentuk artikel, bagaimana dengan Arsip Foto seperti foto jadoel koleksi KITLV? KITLV (Koningklijk Instituut voor Taal- Land- en Volkenkunde) yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies adalah semacam lembaga riset yang khusus mendalami bekas koloni Belanda termasuk Indonesia. Pusat penelitian yang sudah berdiri sejak tahun 1851 ini mempunyai koleksi buku, jurnal, majalah, koran dan tentu saja foto-foto djadoel.
Mau tau berapa harga dari penggunaan foto-foto tersebut? Khusus mengenai KITLV yang berbasis di Leiden, biaya yang dikenakan tercantum dalam Copyright notice dengan perincian sbb:
- untuk makalah atau tesis tidak dikenakan biaya apapun untuk maksimal 60 print tun
- untuk artikel, buku, koran dan majalah €35
- untuk internet, film dan TV €100
Meskipun peneliti/pengguna sudah membayar sejumlah uang untuk foto tertentu, tidak berarti “pembeli” dapat menggunakan image tersebut berkali-kali dan dalam lokasi/media yang berbeda-beda. Image yang sudah dibayar itu hanya boleh dipakai sekali saja dan apabila kita ingin menggunakannya di tempat lain untuk keperluan yang berbeda, kita harus membayarnya lagi. ---> "The KITLV hereby grants permission for use of the specified image in one publication only. The use of the material for further printing, publication, sale, lending, broadcasting or any other public purpose, whether by the same person or by others, without prior permission from the KITLV, is prohibited".
Bagaimana dengan Getty Images? Karena Mbah nggak pernah “terlibat” langsung … ya … biar ajah masalah itu menjadi PR konsultan bidang legal suatu komunitas, keh keh keh … Inga-inga, Kompas.com TIDAK pernah mengembalikan konten KoKi, Zeverina (dan publik) diberi “kemudahan” untuk “mengambilnya”, seperti laporan dari Zeverina sendiri:
"Sayangnya, model pengembalian ini tidak disetujui manajemen Kompas.com, menurut pendapat mereka ketika menulis artikel, KoKiers menulis untuk KoKi (yang berada di bawah manajemen Kompas.com) secara sukarela, oleh sebab itu Kompas.com tidak berkewajiban mengembalikan content tersebut kepada KoKiers, dan sebagai jalan tengah, pihak Kompas.com bersedia menayangkan arsip KoKi dari 2005 - 2008 di website community, selanjutnya silakan Zev dan KoKiers mengambilnya sendiri."
Apa pendapat penonton setelah membaca postingan Mbah kali ini? Apakah benar bahwa “Penghuni” Arsip itu akan dilupakan orang? Keh keh keh …
**) Tulisan ini hanyalah sebutir pasir … dari mantan penulis KoKi yang akan terus memperjuangkan hak cipta karya-karyanya yang pernah dikirim untuk diterbitkan hanya di KoKi-Kompas.com (selain di blog Kookkaburra) tanpa tujuan komersil.
5 comments:
Mbah, abseeeennn.....hihihi....emang ulasan n tulisan si Mbah satu ini dari dulu tetep ciamik dah...hehehe....tengkyu Mbah ulasan panjang x lebar x tinggi berserinya ya...
"FAIR PLAY !"
Katanya ... katanya ...katanya, to be fair , it is only fair if we can hear both sides of the story. This is when All started to go completely BIZZARE ( baca , bertanduk )!
That the ridiculous slogan , finally become BooMerang rather than 'nendang'.
Well, There are many ways to go to Rome ...
nongton bola ajah yuk mbah ?
Makasi JC, makasi CuCu Kebo ;) keh keh keh ...
CowoK or CeweK ?
sabar ...
sabar ...
ntar tak singkap "P" nya (Popok or Pampers if U like keh keh keh)
Post a Comment