More Pisang Please ...

≈ MaKlumat ≈

Terhitung Mulai Tanggal 9 Juni 2009, Kelima blog (beserta seluruh Kontennya) atas nama Mbah MD sudah dilimpahKan Kepada CiPung aKa PungguK KooKKaburra.

Sebagai pewaris tahta Kerajaan KooKKaburra Bisnis Inc. THUS pemiliK tunggal (pemegang 100% saham) PungguK KooKKaburra (selanjutnya disebut "Owner"), memiliKi tanggung jawab dan Kewenangan sepenuhnya terhadap blog-blog tersebut.

MaKlumat ini dapat diubah dalam waKtu seKonyong-Konyong tanpa pemberitahuan sebelum dan sesudahnya.

ttd.

Owner
≈ PungguK KooKKaburra ≈

Wednesday, 27 May 2009

Romo, Romo, Romo, Ono ... Arsip!

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

Apa kabar penonton? Apa kabar Romo? Masih ingat kan, ketika demi SATU(satunya) artikel KoKi yang pernah ditayang-ulang di Kompas cetak? Pengelola KoKi saat itu ngebela-belain, sesuai toto kromo, untuk “meminta izin” kepada penulis artikel tersebut, padahal pada saat itu KoKi masih “hidup”, masih berada di bawah manajemen Kompas dan penerbitan (ulang) tersebut masih dalam lingkungan perusahaan/penerbitan yang sama?

Romo, Romo, Romo, ketika Arsip (lebih dari SATU) artikel mau diboyong keluar Kompas.com dan direncanakan untuk di-upload ditempat lain, kok nggak pake permisi ya … sama kontributor? Arsip yang antara lain berisi DATA PRIBADI KoKiers itu semuanya “diambil” begitu saja dan dibiarkan berada di “awang-awang” SkyDrive yang bersifat PUBLIK. Yakin cuma Romo, JC, Raymond dan Mamak yang punya “copy” harta karun yang berharga itu? Bukankah siapa saja yang punya akun hotmail bisa mengopinya? Kalau nggak punya ya bisa langsung buka akun dan bisa “ambil” Arsip tsb. Sementara itu … dalam proses perjalanan pindahan sepertinya tak ada Penonton yang “ketakutan” foto-foto pribadi (foto anak, misalnya) “dicuri” dan disalah-gunakan? It’s really boggling my mind, keh keh keh …

Di bawah ini ada petikan KoKo dari (Romo) Flores pada tanggal 8 Mei yang sudah Mbah kasi huruf besar, dimana Romo MENGUMUMKAN bahwa SIAPA SAJA BISA MENGAKSESNYA. Jadi jangan heran dan jangan salahkan apabila seandainya Mbah juga berminat (keh keh keh …) untuk “mengopinya” dan memasangnya di blog Mbah sebagai Arsip Mbah, bukan kah begitu? Maksudnya … apa beda Mbah dengan Zeverina, Romo, JC dan Raymond?

Flores mengatakan... pada hari
2009 Mei 8 05:39
Saya sudah upload ke SkyDrive semua isi Koki yang saya download dari kompas. Lengkapnya sbb: A) Untuk Koki 2005-2007 ada 1.280 halaman (satu halaman ada banyak artikel, Koki jadoel) dan 1.480 gambar yang menyertai artikel tersebut. Sementara itu B) untuk Koki 2008-2009 (Koki yang masih online saat ini di Kompas) saya berhasil download 2.553 artikel (satu halaman satu artikel)dan 10.800 gambar yang menyertai artikel tersebut. Oh ya gambar-gambar ini bukan hanya gambar yang menyertai artikel juga gambar avatar masing-masing Kokiers yang sudah punya avatarnya di Koki. SEMUANYA SUDAH SAYA UPLOAD KE SKYDRIVE SAYA SUPAYA MBA ZEV ATAU JC ATAU RAYMOND ATAU SIAPA SAJA BISA MENGAKSESNYA. Arsip 2005-2007 itu formatnya CFM yang mana bakal susah untuk IE dan Opera, maka saya ubah semuanya ke HTML. Artikel 2008-2009 juga saya ubah format HTML dan berhasil membuat seluruh indeksnya, walau tak sempat mengedit 2500 artikelt ersebut dari link dan aplet milik Kompas. Ini dia SkyDrive saya: http://cid-204c78b24b1e4c3a.skydrive.live.com/browse.aspx/.Public Salam!

Bukan cuma sekali itu Romo mengumumkan keberadaan public skydrive beliau. Pada tanggal 16 Mei, pengumuman serupa ditulis di KoKo "Surat-Surat KoKiers". Silahkan simak kutipan KoKoronotomo uups maksudna KoKo Romo berikut ini. (Perhatikan kalimat dengan huruf kapital.):

Flores mengatakan... pada hari
2009 Mei 16 23:28
Membaca nama-nama pengirim surat di atas rasa-rasanya hanya sedikit yang saya pernah dengar nama mereka, hampir semuanya terasa asing. Ternyata jeritan silent readers juga lumayan nyaring. Mba Zev, bisa minta Raymond download file Koki.zip.001 s.d. koki.ip.014 (ada 14 file, total 666MB, arsip Koki tahun 2008-2009) di SkyDrive saya, di sini: http://cid-204c78b24b1e4c3a.skydrive.live.com/browse.aspx/.Public Siapa tahu Raymond bisa masukkan arsip Koki tersebut bersamaan dengan munculnya Koki baru. SAYA SUDAH HAPUS SEMUA LINK DAN APPLET KOMPAS PADA ARSIP TERSEBUT, TETAPI MEMBIARKAN BEBERAPA SCRIPT. Raymond bakal tahu apakah arsip yang saya simpan itu bisa langsung tayang atau harus diedit lagi. Salam!

Di KoKo Romo itu dijelaskan bahwa semua jejak Kompas sudah dihapus. Artinya sudah sangat jelas: Arsip KoKi(Lama) yang rencananya akan di-upload di NewKoKi tak akan mengandung link ke Kompas dimana Arsip “Asli” berada. Sementara ArchiveWeb yang masih mencantumkan nama/link Kompas saja menawarkan dan memberi kesempatan pada penerbit ataupun penulis untuk melayangkan keberatan mereka, seperti yang Mbah tulis di Menghuni Arsip, postingan Mbah sebelumnya.

Seperti kita semua ketahui, bukan cuma sekali mantan Pengelola KoKi mengaitkan keberadaan Arsip KoKi sebagai bagian dari “sejarah KoKi”, akan tetapi kenapa membiarkan dan membenarkan penghapusan “semua link and applet kompas pada arsip tersebut”??? Bukankah tindakan ini sama saja dengan MERENCANAKAN “menghilangkan barang bukti” dan MERENCANAKAN memutuskan mata rantai menuju “kebenaran” dan sumber asal(asli) dari “dokumen” tersebut. Singkat kata, mantan Pengelola KoKi telah MERENCANAKAN dengan sengaja mengubah perjalanan sejarah KoKi dan menghalangi akses ke sumber asli/pertama (dalam hal ini Kompas.com) dengan alasan yang tidak bisa saya pastikan. (Dugaan Mbah sih ada kaitannya dengan Page View – Ini cuma dugaan loh, bukan nuduh.)

Tentu masih segar diingatan Penonton, ketika isu plagiarism merebak? Isu yang katanya mengutip sebaris-dua baris kata tanpa menyebut sumber asalnya? Bagaimana mungkin “Komunitas” (New)KoKi tidak memperdebatkan “boyongan” SELURUH artikel, foto, data KoKiers dll yang telah dengan sengaja dan terencana menghilangkan SEMUA LINK DAN APPLET KOMPAS PADA ARSIP TERSEBUT untuk kemudian DIRENCANAKAN dimasukkan bersamaan dengan peluncuran NewKoKi? Dimana Link Kompas tsb merupakan sumber dari Arsip KoKi?

Seandainya … apabila … salah satu penanggung-jawab suatu kolom di NewKoKi memutuskan hengkang dari KoKi dan berminat untuk membawa pergi arsip artikel, foto serta data diri pengisi kolom yang diasuhnya, bagaimana kira-kira sikap Zeverina?



~ Romo Romo Ono Maling ~
Sumber: menik4 @YouTube.com

Tuesday, 26 May 2009

Menghuni Arsip, dan Selanjutnya ... Dilupakan?*) Keh keh keh ...

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~



*) Judul di atas dikutip dari tulisan Z yang bertajuk “Resign dan Huhuhu ….”, penggalannya ada di bawah dan lengkapnya bisa dibaca di KoKi-Kolom Kita.
"Z secara resmi, sopan, sesuai tatakrama, juga meminta semua content KoKi, berupa artikel, data KoKiers, photo dan komentar, dari Agustus 2005 - April 2009, dikembalikan kepada Z dan KoKiers, utuh, enggak boleh ketinggalan satu titik pun. Memang, KoKi akan memulai sejarah baru, tetapi please jangan halangi sejarah lama KoKi ikut bersama petualangan baru, lagipula sejarah KoKi itu buat Kompas.com toh tidak ada artinya, hanya menghuni arsip, dan selanjutnya ... dilupakan."

Pada tanggal 4 Mei (di artikel lain tertulis tanggal 5 Mei), ketika mengajukan pengunduran diri secara lisan dari jabatannya sebagai Columnist (?) di KOMPAS, Zeverina yang juga merangkap sebagai Pengelola KoKi meminta konten KoKi dari KOMPAS. Salah satu alasannya adalah “agar tidak dilupakan”, karena menurut Zeverina, apabila menghuni arsip KOMPAS, KoKi yang sudah dibekukan hitam di atas putih pada tanggal 1 Mei 2009, akan dilupakan. (Penonton bingung? Mbah juga …)

Kenapa Mbah binun? Karena Mbah teringat ketika Zeverina bercerita tentang post graduate student yang sekolah di LN dan berniat untuk melakukan riset tentang KoKi sebagai text. Pernyataan bahwa setelah menjadi arsip selanjutnya dilupakan yang keluar dari seorang Zeverina sangatlah mengejutkan. Begitu naifnya kah dia sampai tak terpikir bahwa dimana kemudian arsip tsb bercokol akan berdampak pada page view domain yang dinaunginya? Meskipun tidak secara explisit mengakui keterkaitan arsip dengan page view, Zeverina mengakui bahwa arsip KoKi is priceless. (“ini harta karun berharga untuk membangun website NewKoKi, bagian dari sejarah, dan dokumen KoKi” - Zeverina.)

Pernyataan Zeverina ini sejatinya diartikan bahwa ARSIP (dimanapun tempatnya) adalah dokumen berharga, termasuk apabila Arsip KoKi disimpan dalam Kompas.com atau di web.archive, maupun di website NewKoKi. Gunanya arsip ya … MEMANG agar tidak mudah dilupakan orang. Sesuatu yang diarsipkan umumnya dipakai untuk kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan “komunitas” tertentu, keh keh keh …

Kalau berjalan sesuai dengan rencana, NewKoKi akan diluncurkan besok (Rabu, 27 Mei 2009) dengan desain baru. Kenapa desain baru? “...ngapain mengulang desain yang sama, selain Z sudah bosan, hanya akan membangkitkan luka lama saja.” Kalaulah desain lama dapat mengalunkan Orkes Sakit Hati, bukankah dengan “menempel” Arsip KoKi(Lama) di NewKoKi akan menorehkan luka lebih dalam lagi? Bijimana logikanya? Keh keh keh …

Sebenarnya, ARSIP itu apaan sih? Supaya tidak bingung, mari yuk kita simak apa itu ARSIP. Menurut Cambridge Dictionary, sebagai kata benda, ARSIP adalah:
1. a collection of historical records relating to a place, organization or family;
2. a place where historical records are kept;
3. a computer file used to store electronic information or documents that you no longer need to use regularly

Nah, dari ketiga definisi di atas, keknya yang paling tepat dengan tulisan Mbah kali ini adalah makna yang ketiga, yakni electronic file, seperti (http://www.kompas.com/archiveweb/ dan http://www.web.archive.org/. Arsip KoKi dapat dijumpai di kedua Arsip ini. Klo nggak salah (CMIIW), Mbah tau kedua link ini dari Arita yang pernah menulis KoKi-si-Ana dengan judul Thats All Folks (Keh keh keh … Welcome back. Btw, kok ada tambahan “Terms of Use Kompas.Com” di artikel tsb ya ... ?)

Mari kita lihat apa sih web.archive.org ini? Ada beberapa poin penting yang dicantum dalam Terms of Use yang dipublikasikan pada tanggal 10 Maret 2001:
1. Arsip Internet ini gunanya untuk kepentingan masyarakat luas yang sifatnya nir-laba dan kegunaannya adalah untuk kepentingan umum dan tidak komersil. --->"The Internet Archive (the "Archive") is committed to making its constantly growing collection of Web pages and other forms of digital content (the "Collections") freely available to researchers, historians, scholars, and others ("Researchers") for purposes of benefit to the public".

2. Selama arsip dipergunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan riset, akses ke Arsip tersebut tidak dikenakan biaya apapun. --->"Access to the Archive’s Collections is provided at no cost to you and is granted for scholarship and research purposes only".

3. Setiap pengguna Arsip tunduk kepada peraturan yang berlaku termasuk hak cipta. ---> "You agree to abide by all applicable laws and regulations, including intellectual property laws, in connection with your use of the Archive. In particular, you certify that your use of any part of the Archive's Collections will be noncommercial and will be limited to noninfringing or fair use under copyright law".

Intinya dari ketiga poin di atas adalah, walaupun Arsip tersebut berada di ranah publik dan dipergunakan untuk kepentingan umum, setiap pengguna hanya diperbolehkan menggunakan Arsip dengan “wajar” (fair use).

Yang paling menarik adalah, seperti yang ditulis di Terms of Use, penulis atau penerbit dapat mengajukan KEBERATAN, apabila mereka tidak berkenan sebagian atau seluruh hasil karyanya diarsipkan oleh Internet Archive. ---> "While we collect publicly available Internet documents, sometimes authors and publishers express a desire for their documents not to be included in the Collections (by tagging a file for robot exclusion or by contacting us or the original crawler group). If the author or publisher of some part of the Archive does not want his or her work in our Collections, then we may remove that portion of the Collections without notice".

Apabila informasi di atas lebih banyak mengacu kepada arsip dalam bentuk artikel, bagaimana dengan Arsip Foto seperti foto jadoel koleksi KITLV? KITLV (Koningklijk Instituut voor Taal- Land- en Volkenkunde) yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies adalah semacam lembaga riset yang khusus mendalami bekas koloni Belanda termasuk Indonesia. Pusat penelitian yang sudah berdiri sejak tahun 1851 ini mempunyai koleksi buku, jurnal, majalah, koran dan tentu saja foto-foto djadoel.

Mau tau berapa harga dari penggunaan foto-foto tersebut? Khusus mengenai KITLV yang berbasis di Leiden, biaya yang dikenakan tercantum dalam Copyright notice dengan perincian sbb:
- untuk makalah atau tesis tidak dikenakan biaya apapun untuk maksimal 60 print tun
- untuk artikel, buku, koran dan majalah €35
- untuk internet, film dan TV €100

Meskipun peneliti/pengguna sudah membayar sejumlah uang untuk foto tertentu, tidak berarti “pembeli” dapat menggunakan image tersebut berkali-kali dan dalam lokasi/media yang berbeda-beda. Image yang sudah dibayar itu hanya boleh dipakai sekali saja dan apabila kita ingin menggunakannya di tempat lain untuk keperluan yang berbeda, kita harus membayarnya lagi. ---> "The KITLV hereby grants permission for use of the specified image in one publication only. The use of the material for further printing, publication, sale, lending, broadcasting or any other public purpose, whether by the same person or by others, without prior permission from the KITLV, is prohibited".

Bagaimana dengan Getty Images? Karena Mbah nggak pernah “terlibat” langsung … ya … biar ajah masalah itu menjadi PR konsultan bidang legal suatu komunitas, keh keh keh … Inga-inga, Kompas.com TIDAK pernah mengembalikan konten KoKi, Zeverina (dan publik) diberi “kemudahan” untuk “mengambilnya”, seperti laporan dari Zeverina sendiri:

"Sayangnya, model pengembalian ini tidak disetujui manajemen Kompas.com, menurut pendapat mereka ketika menulis artikel, KoKiers menulis untuk KoKi (yang berada di bawah manajemen Kompas.com) secara sukarela, oleh sebab itu Kompas.com tidak berkewajiban mengembalikan content tersebut kepada KoKiers, dan sebagai jalan tengah, pihak Kompas.com bersedia menayangkan arsip KoKi dari 2005 - 2008 di website community, selanjutnya silakan Zev dan KoKiers mengambilnya sendiri."

Apa pendapat penonton setelah membaca postingan Mbah kali ini? Apakah benar bahwa “Penghuni” Arsip itu akan dilupakan orang? Keh keh keh …

**) Tulisan ini hanyalah sebutir pasir … dari mantan penulis KoKi yang akan terus memperjuangkan hak cipta karya-karyanya yang pernah dikirim untuk diterbitkan hanya di KoKi-Kompas.com (selain di blog Kookkaburra) tanpa tujuan komersil.

Saturday, 23 May 2009

Monolog dan Kutang

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~


Matahari pagi terasa begitu hangat
Tapi lebih hangat lagi tubuh mungil Cicit Mbah
Yang ada dipelukan Mbah

Mbah membawa Cicit jalan-jalan pagi
Melewati tepian telaga
Menembus pepohonan karet tua,
menuruni jembatan
Dan berhenti di anak tangga
yang paling bawah



Monolog Dengan Cicit

Cicit lihat ada apa di pohon besar dan tinggi itu?
(Cicit mengeleng-geleng nggak jelas.)
Itu dulunya adalah rumah SiZei
Kira-kira EMPAT tahun yang lalu,
SiZei bermimpi untuk membangun Rumah ASSS (Apa Saja Siapa Saja)
Dengan potensi, sarana dan teknologi saat itu,
Rumah Impian SiZei itu dulunya mengambil model OhmyNews
Tak ada yang salah dalam merajut mimpi
Untuk memiliki Bisnis Enterprise seperti milik
Oh Yeon Ho yang asli Korea itu.

Terus terang dari pemberitaan itulah
untuk pertama kalinya Mbah mu yang kuper ini
kenal dengan OhmyNews.
Dan mulai mempelajarinya dengan melakukan kunjungan kesana.
OhmyNews yang lahir pada tanggal 22 Februari 2000 di Korea ini
Melahirkan OMNI (Oh My News International)
tepat pada hari ulang tahunnya yang ke EMPAT
dengan jargon Every citizen in the world is a reporter.

Berbeda dengan OhmyNews
yang semakin berjaya pada ultah ke-4 nya,
SiZei ditutup sewaktu usianya belum juga mencapai empat tahun.
Kalau kita mempercayai angka,
“keunggulan” SiZei dibanding OhmyNews
terletak pada jumlah negara para “reporternya”
(baca: supporternya) yang berjumlah 166,
dimana negara asal REPORTER OhmyNews “hanya” berjumlah 110.
Sebagai proyek sambilan, bila diukur dari Page Views nya,
Rumah SiZei ini boleh dikata(kan) “sukses”.
Akan tetapi, apabila kita mau jujur menyikapi komitmen per-sijei-an,
Kita akan bertanya-tanya …
Ini SiJei atau Community?
Ini Citizen Journalism atau ...
Komunitas pertemanan seperti Friendster atau Face Book?
Tapi toh bendera SiJei yang nendang sekaligus bumerang itu
– Apa Saja Siapa Saja – masih terpampang.
Tak ada yang protes ketika secara tak sadar,
tab “COMMUNITY” lah yang di-klak-klik setiap hari
Sementara SiJei hanya ukiran yang indah dipandang,
tapi kehilangan nyawanya.

Kau tau Cit, apabila ada komunitas yang hanya mementingkan
dan hanya membela komunitasnya
secara membabi-buta sangatlah berbahaya.
Sampai-sampai Ms Abu tak bisa menerjemahkan bahasa “bonek” tsb.
Minoritas tetaplah minoritas,
Dan mayoritas tetaplah mayoritas
“Siapa Saja” raib begitu saja … seperti semprotan DKNY

Tak banyak yang prihatin
ketika ranah pribadi muncul di ranah publik.
Seluruh dunia menyaksikan, IP address “reporter” dipublikasikan
Seluruh dunia menyaksikan SiZei ditusuk dari belakang
dan juga akhirnya tertusuk dari depan
Tanpa kita mau mengorek/mencari tau
the other side of the story.
Yaa … kita hanya melihat “berita” itu dari satu pihak
Kita hanya membaca hurup Z: Zalim, diZalimi
Kita hanya tau bahwa Rumah SiZei ditutup
dan SiZei diungsikan secara tiba-tiba
Kita hanya mendapat sepotong keterangan
bahwa memang ada peringatan pertama dan peringatan kedua,
akan tetapi, mantan jubir SiZei tidak memberikan informasi
kapan panggilan satu dan dua itu diberikan.
Kau tau Cit, apa yang menjadi pertanyaan Mbah?
(Cicit yang berada dalam gendongan Mbah tersenyum,
melelehkan ilernya.)
Apakah mungkin kedua peringatan itu diberikan
dalam rentang waktu 1 x 24 jam? Highly impossible …
(Kali ini senyum Cicit melebar.)
Sesungguhnya masyarakat Indonesia ini
termasuk masyarakat SiJei, masih belum “melek baca,”
apa yang dibaca ditelan bulat-bulat
(dahal yang ditelan belum tentu bulat)
jadi kalau “dipaksa(kan)” untuk menulis pun masih “payah”.
Sad but true.
Tapi toh yang namanya usaha harus kita hargai.


SiJei oh SiJei … auk ah G E L A P
tak pernah ada yang tau dengan jelas visi dan misinya,
Selama bisa ber-hai-hai selama itukah SiJei hidup?
Kau tau Cit, kalau orang sudah ber-SiJei
selama kurang-lebih empat tahun,
tentunya tidak akan menanyakan apa itu SiJei,
tak lagi memperdebatkannya setelah Rumahnya diberangus.
Apalagi mengubek-ubek definisi di Wikipedia, di Internet,
Tentang FB, tentang KasKus yang jelas-jelas kiblatnya
adalah COMMUNITY, bukan SiJei!
Ini bonar-bonar Orde Bingung ;)
Dan yang Mbah nggak habis pikir adalah
Rumah SiJei itu sedang dirombak.
Dari yang tadinya berkiblat ke OhmyNews
akan bermetamorfosa antara perpaduan
cnn.com dan Time.com.
Asli Mbah nggak ngerti
apa CNN dan Time ini masih “selevel” dengan OhmyNews atau tidak?
Apa lebih tinggi? Atau lebih rendah?
(Selama dapat dana "gratisan", why not? Belaguk lu Mbah!)

Setengah jam sudah berlalu dan
Kami sudah berbalik arah untuk pulang
Dan sampai di Rumah Burung itu lagi.

Cit, masih ingat Rumah Sijei itu kan … ?
(Cicit tersenyum sambil mendongakkan kepalanya ke atas.)
Meskipun rumah baru itu nantinya berwujud Sangkar Emas,
Kalau masih nempel di pohon tanpa FOUNDATION yang TEPAT dan KOKOH
SiJei Baru tak akan lama bertahan
And … history repeats itself.
Komitmen dengan SiJei atau Komitmen dengan Community
adalah dua hal yang berbeda,
Tak ada salahnya kalau mau dikombinasikan
Cuma ... idealnya ... dimaklumatkan pada saat peluncuran,
Bukan pada saat pemberangusan, keh keh keh …


SiJei is ... How You Define It!

Ketika diwawancarai Charles Michele Duke, Lara Farrar, “a rising star in the world of international media”, salah satu pertanyaannya adalah: Do you think there is a model for citizen journalism?

Berikut adalah jawaban Lara Farrar:

I think that is an important question. I think you also need to figure out what the public thinks of citizen Journalism. As often as you hear, 'Is Journalism is going to die?', 'What is going to happen to the media?', 'Do we need journalists?', the truth is that, more than anything, people still value good journalism. From my own experiences with online media, you can watch where people are going and what they are reading. Stories that are well thought out, quality work, they are reading the whole story, clicking on it and staying there. I think that is a really good sign. People want quality work and the industry should take notice of that. IT TAKES TIME TO DO THAT, YOU HAVE TO INVEST IN YOUR REPORTING, YOU HAVE TO GO BACK TO WHAT JOURNALISM IS SUPPOSED TO BE. (Dicetak tebal dan diberi huruf besar oleh Mbah.)

SiJei Berlandaskan Kutang? Keh Keh Keh …

Judul bagian ini muncul setelah Mbah nge-post Foundation. Iseng-iseng Mbah cek definisi dari kata tersebut di Webster dan Mbah baru tau bahwa foundation juga bisa berarti KUTANG (Corset). Lengkapnya Mbah copas disini:

1: the act of founding
2: a basis (as a tenet, principle, or axiom) upon which something stands or is supported
3 a: funds given for the permanent support of an institution : ENDOWMENT
b: an organization or institution established by endowment with provision for future maintenance
4: an underlying base or support; especially: the whole masonry substructure of a building
5 a: a body or ground upon which something is built up or overlaid
b: a woman's supporting undergarment : CORSET
c: a cosmetic usually used as a base for makeup

Dimanapun huniannya ... why don't "we" make a FRESH START? Tentunya dengan STONE FOUNDATION. Untuk apa membangun di atas puing-puing kuburan? (Mank lu punye saham berapa, Mbah? Keh keh keh ...)

Friday, 22 May 2009

Har Hari RIP*)

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

~ Komitmen SiJei ~

DindaHar: Hm … mbok ya jangan terlalu serius gitsu, Nyong.
KandaHar: Hm … mbok ya jangan terlalu slengekan gitsu, Nyet.

*) Recovery Is(not) Possible, DeSuMeTe (Dele Sudah Menjadi Tempe).

Kompasiana Blogshop, BRAVO!

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

Blogshop adalah hajatan paling gress dari Kompasiana. Istilah Blogshop yang merupakan plesetan dari workshop adalah kegiatan “all about blog”. Workshop ini tentu saja berkaitan dengan blog: dari menulis, desain, konten dan pengelolaan. Cikal bakal “Sekolah Blog Kompasiana” ini akan dijadikan kegiatan rutin akhir-bulanan Kompasiana di Lantai-5-you-know-where. Blogshop angkatan pertama yang diusung khusus untuk pelajar dan mahasiswa ini akan diselenggarakan pada tanggal 30 Mei. Cuma 50 ribu sebagai ganti "nasi bungkus" dan sertifikat, mau, mau, mau …?

Wednesday, 20 May 2009

Foundation*)

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

~ Rumah Burung ~


The Wise and The Foolish Man
Source: coffeeattack@YouTube.com

*) English title is intended for it has a wider meaning.

Friday, 8 May 2009

Petualangan Membangun SiJei

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

Hujan rintik-rintik serasa
Mewakili kepedihan Putri Bungzu in exile
Putri sudah mengibarkan bendera putih
Dan “damai bersyarat” sesuai rencana Mr. PS (Pemegang Saham)
(Ini bukan black campaign, bung!)

~ Lokasi Pembangunan Detached House ~

Titik-titik air juga yang
tadi pagi menemani Mbah nyekar ke Taman Pemakaman CJ
Pot Kembang yang Mbah bawa kemarin sudah mulai layu
Sementara itu …
Helai-helai kembang Cherry mulai berguguran
Menyelimuti pusara KoKi yang masih lembab
Dan membentuk permadani Pink yang indah
Tentu MUMI sudah bahagia di alam sana


Dua Kuntum Kembang Cherry terangguk-angguk dihembus angin
Menebarkan aroma DKNY (Duwit KERABAT New York)
Cicitcuit burung mengalihkan pandangan Mbah
Wah
… di atas sana ternyata sudah dipasang spanduk
“Segera Dibangun Hunian SiJei”
Alhamdulilah … Mummy bakalan punya Dedek baru
Bravo!
Semoga lebih “montok” dan lebih “berbobot” (bayinya)

Belum juga empat puluh hari
rencananya Mumi akan dipindahkan ke piramida
Plek, sesuai aslinya
Tanpa menyisakan sebutir pasir maupun debu
Di atas piramida itu akan dibangun detached house
Ya ... Lahan Pengembang New KoKi yang cantik itu
letaknya hanya a click away
Sungguh akan mempercepat detak-detik jantung Sepupu (katanya …)
Padahal dulu Koran Terpercaya itu dipuja-puji abiss

BaLonJung (Bakal Calon Pengunjung) New KoKi
yang belum pernah menginjakkan kaki ke Situ
Berdecak kagum tiada hentinya
Puji dan Syukur pun
mereka panjatin beramai-ramai
(luntur eh remuk tidak ditanggung! :))

Para BaLonJung tak sabar menunggu Pengembang
merealisasikan proyek Hunian NewKoKi itu
Meskipun Mummy belum memutuskan
untuk “melahirkan” di Rumah Sehat SiJei itu,
Kebanyakan dari BaLonJung sudah bersorak-sorai
Tipikal lagu lama sih,
Satu bersorak
Yang lain bersorak
Yang satu bersorai
Yang lain pun bersorai
Itulah “persaudaraan tusuk sana darah sini”

Sebagian dari mereka sebenarnya tak mau ambil pusing
Mereka hanya merindukan
Kehangatan sayap Mummy
Aroma Mummy, aroma DKNY
with or without money, who cares, anyway?
Sing
penting ngumpul dan ledek-ledekan
Sebebas-bebasnya
Sepuwas-puwasnya
Dalam waktu yang secepat-cepatnya

Sehingga … ketika Mummy ter-sedu-sedan
Di ruang bersalin KoKi Lama
Pada hari “Pengunduran Diri Bersyarat”
Yihaaa! Puji dan Syukur segera dipanjati secara berjamaah
Selain Mummy, sepertinya tak ada yang berduka
Entah kapan … terakhir kalinya Putri Bungsu ditangisi seZagat?

Petualangan sudah dirintis
Konsultan IT dan konsultan bisnis pun sudah disewa
Sst ... konsultan bidang legalnya dah ada lom?
Ada loh yang keberatan ...
Memperoleh hak izin tayang di SiJei Kompas
apakah berarti boleh tayang-ulang
di tempat lain secara otomatis?

Sebagian dari BaLonJung itu mengangguk-angguk nggak jelas
Apa pun putusan Mummy
Kami mengamini, seru mereka
Yaiyalah secara Mummy mendapat suntikan dana “gratis”
Dari Kerabat dekat
Lewat Bank H yang terbesar di RT (Rumah Tangga)
dan di Indonesia
Apa ada dalam sejarah?
Jurus Membangun KeRATUan Bisnis Enterprise yang non-profit?
Keh keh keh …

“Hooooi ….! Jangan bersorak duluk!”
“Dalam bisnis tak ada yang gratis!” teriak AsPres Prabu lantang
dan sekaligus menghentikan keh-keh-an Mbah
Sumpeh! Mbah hampir kejengkank
AsPres yang dengan iklas memberi tumpangan sepeda dan rumah
untuk Sang Putri tampak amat sangat sirius
sulit menebak apa yang berkecamuk
di dada telanjang itu
hmm … mungkin … maju tak gentar membela si “Bonar”
(yang benar-benar onar? * Keh keh keh …)

Cucunda … cayank …
Dalam bisnis, berbohong (sedikit) demi “kebaikan”
Masih bisa “dimaafkan”
Menjelang persalinan ini,
Tabu menyebut angka,
BaLonJung keburu lari!
Bukankah banyak yang alergi dengan Duwit?
Inga-inga! Proyek Hunian SiJei ini
Merupakan BaLonPro (Bakal Calon Proyek) Ke-Ratu-an Bisnis
Merangkap proyek sosial skala besar,
massive bahasa kerennya
Cucunda sudah “ditodong” untuk mengelola “Dompet”
Jangan lupa ya Cu …
Kalau sudah duduk di Kursi Kepresidenan
siapkan dompet untuk “anak papa” (yatim) seperti Mbah ini
keh keh keh ... jangan cuma buat Guru
Atau kalau nggak disetujui,
mbok ya Mbah ini disisain tanah “merah”
dikit ajah …
Sirius! Satu kali dua meter …
Untuk BBS (Bobok Bobok Selamanya)

Till we meet again ...

*) Onar: Seandainya ... ini seandainya loh ... Juru Cerita dan AsPres mecungul di Kopdar II Kompasiana, kira-kira "teman2" bakalan mendukung (yang benar) nggak ya ... ?

Mengulik Opera(si) Zei*

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

*)Tulisan ini adalah tanggapan Mbah terhadap komen "sijei" di artikel With Love dan Mumi. Mbah merasa perlu untuk membuat klarifikasi dalam bentuk artikel. Mohon dibaca dengan kepala dingin. Inga-inga! Ini bukan black campaign dan tolong jangan dibaca sepotong-sepotong.


Senja itu Mbah tiduran di Kursi
Sambil membaca koran CJ
Rencananya Mbah cuma mau baca-baca KoKo (di blog) bentar
Dan membalas KoKo yang bisa dihitung dengan jari sebela(h)
Tapi tak bisa dijawab dengan sebelah mata
Komeng yang selalu menggelitik dada
Dan menggugah sukma
Meski badan ini sudah renta
Dan wajib bersemedi di gua-gua
Akhirnya Mbah turun juga

Apa ya ... headline hari ini?
Voila … arsip tahun 2005-2008 sudah ada
Dengan alamat “kokiar”
Hmm … apalagi ya …? Rasanya tak ada yang baru ...

Pengumuman dari Redaksi KOMPAS.com masih terpampang disana. “Dengan ini kami ingin menginformasikan bahwa mulai tanggal 1 Mei 2009, fungsi pengiriman artikel di situs KoKi akan ditutup.”

Surat terakhir dari pengelola KoKi yang dipajang (tanpa izin dari pihak manajemen) masih ditempel juga. “Thank you. .... ternyata usia KoKi tidak sampai ulangtahun keempat yaaaa ....”

Pernyataan itu kemudian dibalas oleh Edi Taslim mewakili Manajemen KOMPAS.com secara “apa saja siapa saja", meskipun pengelola KoKi masih kerabat Mr. PS ;) Kami menyayangkan publikasi pengumuman ini yang tidak melalui ijin dari manajemen KOMPAS.com. Ini adalah lagi-lagi bentuk indisipliner dari pengelola KoKi yang sering bertindak tanpa koordinasi, dan mendahului kebijakan manajemen serta mempublikasikan hal-hal yang bersifat internal di publik.

Ah Cape Deeeh
Lalu Mbah ngecek email
Ada dua komeng dari SiJei dan Mbah bahas ajah di artikel ini.

sijei bilang: quote : Zeverina sebagai PENGGAGAS (bukan pemilik) KoKi . Jadi haknya mirip SURROGATE MOTHER tho?

Mbah MD menjawab: Dearest sijei, Sewaktu Mbah menulis “Zeverina sebagai PENGGAGAS (bukan pemilik) KoKi," di artikel Mumi, Mbah hanya ingin MENGGARIS-BAWAHI, bahwa secara yang SELALU tertulis di KoKi sampai akhir hayatnya dan pernah Mbah lihat di Gubug Perjuangan juga tertulis demikian (PENGGAGAS) bukan pemilik.

Seperti yang ditulis oleh exAsmodKoki, "Mereka (Mr PS - Mbah) bersedia mengambil alih KOKI (sebagai bisnis keluarga), asalkan Z mengundurkan diri secara baik-2 dari KKG dan berdamai dengan pihak manajemen Kompas.com". Pada kenyataannya tidak ada "pengambil-alihan" KoKi oleh PS yang notabene punya saham di KKG. Update terakhir dari Penggagas hanya menjelaskan bahwa Penggagas sudah meminta konten KoKi secara lisan pada tanggal 4 Mei dan belum dijawab oleh Taufik Mihardja (atau belum dipublikasikan?). Mbah nggak ngerti bisnis. Cuma bertanya-tanya ... apa Getty nggak bakalan menggugat foto-fotonya ditayang-ulang** ditempat lain ya ...? (Lah kan ntar dibayarin oleh Bank ;)) Intinya ... apakah pengalihan kontennya sesederhana itu? Dan apakah pengambil-alihan itu "meningkatkan" status Penggagas menjadi "pemilik"? Kalau benar Bank H merupakan investor tunggal, apakah H dapat dianggap sebagai Pemilik KoKi yang sah? Mohon pencerahan.

Mengenai Surrogate Mother, itu kan sijei yang bilang ;)

sijei bilang: Apa kalau bayinya mati , ibunya mati ?
atau Ibunya mati , bayinya ikut mati ?

Mbah MD: Kita sebenarnya tidak bicara tentang “kalau” ;). Dengan “disaksikan seluruh insan pers di dalam negeri, dan stakeholders di seluruh penjuru dunia,” (mengutip bahasa Petisi) Ibunya sudah mengakui (lihat kutipan di atas) bahwa Bayinya sudah mati dan kita bicara tentang bayi yang “jalan” 4 tahun kan? Kalau pun, Mbah ulangi, kalau pun … “kalau” Bayinya sudah mati sewaktu masih dalam kandungan, dokter tentu akan melakukan tindakan kuret dan berusaha keras untuk menyelamatkan Ibunya. Ibunya memilih untuk “mati” (baca: melepaskan diri) dari cengkeraman Surat Kabar Terpercaya setelah “dibuang” (mengutip Zevs Friends) ke Jl. Kesehatan, pada tanggal 4 Mei beberapa hari setelah bayinya mati. Dengan alasan khusus, dalam keadaan sekarat atau mengidap penyakit tertentu, seorang ibu bisa saja membuat pernyataan/perjanjian agar kalau terjadi apa-apa, bayinyalah yang diselamatkan. Tapi itu tidak terjadi. Pada saat dua karat (bukan sekarat) di ICU ;), Ibunya malah bermimpi tentang Kerajaan Bisnis KoKi Enterprise, yang insya Allah (thanks to kerabats) akan segera dibangun diatas pusara bayinya yang akan dimarmer pake batu pualam.

sijei bilang: Bisa ngga bayinya dipiara oleh orang lain ?

Mbah MD: Bicara tentang bayi yang sudah JELAS-JELAS (diakui MATI oleh Ibunya sendiri) cocoknya sih (mayatnya) “dipiara” Sumanto, keh keh keh. Tapi kalau bayinya masih hidup sah-sah aja dipiara oleh orang lain, selama Ibunya IHKLAS dengan alasan apapun, apakah itu demi ibunya, demi para penggemar/pecandunya, demi menggairahkan tulis-menulis ala sijei, demi "dompetKoKi", demi regenerasi si Bayi atau demi Kerajaan Bisnis ;). IMHO, masalahnya jadi lain, kalau taruhannya adalah "kehormatan" dan karir.

Khalayak ramai mempercayai bahwa si Bayi punya nilai ekonomis. Bahkan, kuburannya pun dianggap keramat dan diyakini dapat dijadikan tiang Kerajaan Bisnis. Kan tinggal bilang sama Kerabat si PS (Pemegang Saham) atau Bank H. Sepertinya ... Ibunya berniat (berambisi?) memelihara Mumi secara profesional dengan alasan-alasan yang sulit untuk dipastikan. Alasannya mungkin mengerucut pada dua hal: demi Kerajaan Bisnis atau demi "kehormatan" Putri Bungzu? Apapun itu harus dihormati. Secara "kita" (Mbah) nggak punya saham, yang punya hanya rasa kehilangan yang mendalam (sirius) atas game over (for both).

Dulu Z pernah bilang (Mbah nggak ingat persis kalimatnya gimana) KIRA-KIRA seperti ini: Nanti Z akan mengelola proyek yang lebih besar lagi (secara KoKi cuma “ecek-ecek” nya Z) dan KoKi harus bisa berjalan sendiri tanpa Z harus memonitor langsung. Dulunya, menurut Mbah pribadi, terkesan bahwa Ibunya ikhlas kalau bayinya (sewaktu masih hidup) dipiara orang lain. (Ternyata ... bangke-nye boljug diajak berpetualang, keh keh keh.)

sijei bilang: Kalo emang bibitnya bagus tetep berbobot kan ?

Mbah MD: Bibit bagus? Keh keh keh … klo bibit bagus tidak ada yang membuahi ya … nggak bakalan ada pembuahan. Nggak bakalan ada Adik Baru. Katakanlah ovum-nya berkualitas dan sperma-nya bener-bener tok-cer. Tapi … klo spermanya berasal dari saudara tua atau keluarga besar … bisa-bisa incest loh. Hati-hati penyakit turunan. Tapi Mbah nggak tau klo Virus Bisnis itu bersifat menurun atau tidak. Good luck ajah ya … tulus nih, smoga dapat berbakti sosial yang lebih luas lagi.

Mbah teringat akan iklan layanan SLI 009 yang Mbah baca di KOMPAS.com barusan: "Jangan buru-buru bikin keputusan bisnis." Inga-inga, timing itu penting. Inga-inga juga, penikmat bayi itu banyak yang merupakan pecandu berat yang sangat menyukai "rasa lama". Kalau barang tak selalu ready stock, pembeli bisa lari ke lain hati. Memang terlalu dini untuk menilai, tapi kita lihat saja, seberapa jauh dan seberapa banyak KoKiers yang akan dilibatkan (nggak dilibatkan juga gpp sih), lah bisnis nya bisnis ndili. Kita tunggu seberapa kenceng suara para konsultan (IT dan bisnis) nantinya.

KoKi is not KoKi if I don't see it in KOMPAS.

KoKi WAS KoKi

New KoKi is a different thing.

Sijei bilang: “Itu Opera-si(jei)pada hakikatnya untuk menyelamatkan baby K -nya atau emaknya yak ?”

Mbah MD: Mbah yakin sijei sudah tau apa jawabannya (yours and mine). Nyang Mbah tau sesuai petunjuk jubir (exAsmodKoKi), Z sudah dipindah-tugaskan dan sudah dikukuhkan dalam SK. Pilihan Z hanya dua: 1. Tetap bekerja di Kompas sebagai “Reporter Health Column” per 1 Mei – masalah penandatanganan cuma masalah teknis administratip dan SK bisa saja sewaktu-waktu dicabut (berdamai baik-baik). 2. Seperti yang disarankan oleh Mr. PS yang notabene KERABAT sekaligus (salah satu) pemegang saham di KKG, resign dengan cara “terhormat” dari jabatannya sebagai, mengutip Zevs Friends, “wartawan pemula”. sijei sudah tau bagaimana endingnya dan mbah juga sudah punya prediksi jauh sebelumnya (Lihat With Love We Remember KoKi). There is nothing wrong to save both mum and baby, anyway. Pertanyaan yang mendasar adalah MOTIFNYA APA? God knows. What I DO know... it's someone's "business.")

**Tayang ulang: Ada dari foto2 (The Late) Kookkaburra yang dikirim ke KoKi merupakan hasil pinjeman yang IZIN TAYANG nya hanya diberlakukan untuk KoKi - KOMPAS. Jadi tolong dihargai.

Sunday, 3 May 2009

Mumi, Sudah Dibalsem Tak Lagi Berdarah!

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

Dengan membawa pot kembang
Hari itu aku datang mengunjungimu
Anehnya mendadak sontak
tercium olehku aroma DKNY (DUWIT Karan New York)

Gadis mungil itu sudah game over
Sudah koit, TITIK!
Jasadnya sudah dibalsem menjadi Mumi
Mumi yang dibalut dengan tulisan-tulisan
Dan kartupos-kartupos
Yang sangat indah-indah dari Getty
Dan dari belahan seratus sekian negeri
Tapi kini …
Mumi
Sudah dibalsem
Tak lagi berdarah

Dulu ada satu pemuda yang naksir berat
Meskipun usianya masih sangat muda belia
Si CaMi (CAlon muMI) itu ditawarkan rumah yang …
(relatif) lebih bagus dari rumah yang ditempati oleh
Mummy-nya CaMi pada saat itu
Akan tetapi, Sang Mummy memutuskan untuk
Tetap hidup berdesak-desakan di rumahnya yang sederhana
Mummy menolak
Baru-baru ini si CaMi hampir dijodohkan
dengan Adik Sepupunya
Mummy … bergeming
Tapi kini …
Mumi
Sudah dibalsem
Tak lagi berdarah

Seperti layaknya buah-buahan yang dikarbit,
CaMi tumbuh dan berkembang pesat
Setelah CaMi menempati rumah gedong
Semakin banyak yang bertandang
dan semakin sering pula CaMi menerima kiriman postcard
Postcard itu dikirim ke rumah CaMi
Dan seperti yang pernah Mummy bilang
selamanya akan menjadi milik Perusahaan Mummy
termasuk postcard Getty
yang sudah dibayar (secara tak langsung) oleh kerabat Mummy
Tapi kini …
Mumi
Sudah dibalsem
Tak lagi berdarah!

FYI:
Dengan segala kerendahan hati dan tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih atas segala pengorbanan Zeverina sebagai PENGGAGAS (bukan pemilik) KoKi dan tanpa mengurangi empati Mbah terhadap apa yang terjadi dengan Z, dengan ini Mbah MD, selaku ahli waris Kookkaburra, menyatakan KEBERATAN, APABILA tulisan (“sampah”) beserta foto-foto (“sampah”) cucu Mbah yang ada di arsip Kompas.com “dipindahkan” ke tempat lain. Apa yang sudah dikirim Kookkaburra (semasa hidupnya) ke KoKi biarlah terkubur bersama KoKi (dan Kookkaburra).

Terima kasih atas atensinya.
So long … Mbah mau ngadem dulu beberapa lama …

Friday, 1 May 2009

With Love We Remember KoKi

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~

Taman Pemakaman CJ

Kukayuh sepeda ontelku dengan lambat
Taman Pemakaman CJ itu lengang

Kulihat Kursi terkulai
lunglai
Ya … Kursi basah

Bersimbah air mata …

Di Kolam Old Gum Tree
Sang Putri tercenung
Balita Ajaib itu
tak dapat bertahan lebih lama
Alat pacu jantungnya sudah dicabut ...
hari ini
Menyisakan duka
sekaligus amarah pada sebagian pemujanya

Di bawah Pohon cherry yang sedang bermekaran
Merah terlihat makam KoKi
Di batu nisannya terukir aksara
With Love We Remember
KoKi

24 August 2005 – 1 May 2009

Beberapa hari yang lalu
Sekelompok burung hitam
beterbangan disekitar Pohon KoKi
Dua hari sebelumnya
Terlihat seekor burung hitam
Bertengger sejenak
Di Cabang Seksologi
Ya … Pohon itu ditenggarai
mengidap Penyakit Kanker Vulgar

Dari balik ranting-ranting kecil,
Pengelola Balita itu terlihat pasrah
Karena anak asuhnya
harus melepas ketergantungan
Terhadap Obat Getty

Siangnya Burung Hitam itu datang lagi
terbang rendah
Ditemukannya batang Seksologi itu
sudah diamputasi

Sang Burung lalu terbang jauh
Menembus Langit KoKi yang kelam

Burung itu bergumam pelan
Ketika Induk Semang mengebiri pemakaian Getty …
adakah itu merupakan sinyal kuat ke arah
pemberangusan KoKi?

Keesokan harinya prediksinya terjawab
Pohon itu akan dimusiumkan

Sehelai daun kering melayang
Tertiup angin
Daun itu nancep di rumput
Sudah jatuh
Tertusuk pulak

Sang Putri tertunduk lesu
Memikirkan jalan mana yang akan ditempuhnya
(sepertinya keputusannya sudah bulat)
Dia merenung
Sudah begitu banyak Cinta,
Darah, Air mata, Pulsa dan Rupiah
Yang mengucur deras
Pengorbanan yang luar biasa
TERIMA KASIH!

Apa mau dikata
Induk Semang yang biasa memasok Getty
Mulai menganggap Balita KoKi sebagai benalu
Mungkin dulunya sempat dipikirkan
Untuk mengasuh KoKi bersama-sama Adik Sepupunya

Sebagai single parent yang independen,
cekatan dan biasa bekerja sendiri
tanpa supervisi yang berarti,
mungkin agak sulit
bagi Ibu Pengasuh untuk bekerja dalam tim
tak rela apabila KoKi kehilangan gregetnya
gara-gara system dan aturan main Sepupu

Pemberontakan dimulai
Mbalelo siap grak
Gerilya dilakukan
Rapat Jalanan diagendakan
Akan tetapi korslet
Dari Unit Gawat Darurat
Tom Cruise didaulat menjadi Moderator Dadakan
Dalam Rapat Online
Palu belum sempat diketok tok tok
Sampai akhirnya …

Pada Hari Buruh 2009
Pohon besar itu
Ditutup dan akan dijadikan "cagar arsip"

Kain kafan belum juga dibeli
Akan tetapi ... di Pohon itu
Sudah mecungul sekurang-kurangnya dua jenis jamur

Jamur Gepeng Wordpressor

Dan Jamur Kancing Blogspotters

Rusunami dibangun secara instant
Tukang Insinyur bekerja keras
semua serba dadakan
lebih cepat, lebih baik
mungkin itu jargonnya
tipikal kelakuan jadul
like mother like son

Dalam keadaan darurat
mau juga Mamak menerima

(rumah) pemberian anak-anaknya
sesuatu yang dulu ditabukannya
Selamat menempati rumah baru
Semoga bukan jamur semusim ya Wordpressors dan Blogspoters dll
Semoga ini bukan euphoria sesaat

~ PETUALANGAN ~

Sudah kau pilih jalanmu
Jalan itu bernama PETUALANGAN
Seseorang mengumandangkan
petualangan baru saja dimulai
dan kau mengamininya
Pemberontakan Jilid II, kataku
Semoga kau hepi-hepi saja

Aku teringat
akan catatan sejarah
Di jaman kolonial Belanda,
Di Pulau Dewata yang mayoritas
penduduknya beragama Hindu
Misionaris Jacob de Vroom
mengalami tantangan berat
Pada tahun 1873 de Vroom akhirnya berhasil membaptis
I Goesti Wayan Karangasem
menjadi Nicodemus
Nicodemus dikucilkan oleh keluarganya
sampai suatu ketika
de Vroom ditemukan tewas terbunuh

Seperti Kartini,
HARUM namamu
dan Harum juga nama induk semangmu
Sebagai "misionaris CJ"
di medan yang baku dan kaku
misimu cukup berhasil
hanya saja ...
putus di tengah jalan
dengan cara "terhormat"
atas nama "Efisiensi dan strategi pengembangan" (Kompas.com)
Siapa yang akan di-convert
di Alam Petualangan Maia sana?
Yang aku tau
Peluang Bisnis terbuka lebar
Mungkin itu yang kau namakan petualangan
GOOD LUCK

~ EPILOG ~

KURSI sedang beristirahat
di tepi Telaga Old Gum Tree
Senyum di kulum(at)
Terkenang si Bader

Hai hai hai ...
Ini aku si Kursi Hijau, cucu Mbah MD,
dah lama bangkit dari kubur!
Di Kursi bokongku lengket ket ket
Bangkit dari Kursi?
Jangan berhalusinasi
Makasideh

Di seberang telaga
Kursi melihat tiga kembang Daisy
Ketiganya diam menatap langit biru