More Pisang Please ...

≈ MaKlumat ≈

Terhitung Mulai Tanggal 9 Juni 2009, Kelima blog (beserta seluruh Kontennya) atas nama Mbah MD sudah dilimpahKan Kepada CiPung aKa PungguK KooKKaburra.

Sebagai pewaris tahta Kerajaan KooKKaburra Bisnis Inc. THUS pemiliK tunggal (pemegang 100% saham) PungguK KooKKaburra (selanjutnya disebut "Owner"), memiliKi tanggung jawab dan Kewenangan sepenuhnya terhadap blog-blog tersebut.

MaKlumat ini dapat diubah dalam waKtu seKonyong-Konyong tanpa pemberitahuan sebelum dan sesudahnya.

ttd.

Owner
≈ PungguK KooKKaburra ≈

Wednesday 12 March 2008

Mamak Burung and The Twins: Trust is Earned!

~ Mbah MD - Old Gum Tree ~
Mamak Burung terbang kelelahan, sayapnya kuyu. Nafasnya ngos-ngosan melawan arah angin yang seharian tadi berhembus dengan kecepatan 50mph. Angin kencang membuat beberapa pohon tumbang! Boom! "Untung" tak sampai membuat heboh ataupun memacetkan jalan.

Dengan peluh membasahi sekujur (cakar) kakinya yang tidak berbulu, Mamak Burung akhirnya sampai juga di telaga Old Gum Tree.

Bagaimanapun juga, the show must go on! Badai topan pun harus diarungi, demi para Twins dan Oh my God dot com.

Si Kembar, si Kokoh dan si Kikih, secara serentak mengembangkan sayapnya, menyambut Mamak nya dengan riang. Mereka berdua bersenandung-ria, menyanyikan lagu Bobby Sandhora-Muhksin:

Oh itu dia "Mamakku" datang
Aku senang, hatiku riang

Setelah mengecup si KoKoh dan si Kikih, Mamak Burung menyempatkan diri untuk menyapa beberapa langganan tetap Swimming Pool Old Gum Tree. Bagaimanapun juga ... yang dikejar pastinya sih ... setoran, bahasa kerennya "rating" bahasa "Latin" nya (page-views) statistics.

Sebagai orang tua tunggal, Mamak Burung perlu menjaga semua Twins di kerajaan Flora. Oleh sebab itu Mamak harus mencari sesuap ikan, segenggam tumbuh-tumbuhan sebagai oleh-oleh untuk pasukan kembar di Taman Flora. Semua itu dilakukannya sendirian saja. Benar-benar One-Person-Show.

Memang sulit karena terbelit dan sudah kadung tak bisa berkelit lagi. Segala daya harus diupayakan, meskipun awalnya, kesan pertama, tidak menggiurkan. Yang penting, seperti petuah Nenek Angsa Putih, eyang nya si KoKoh dan si Kikih, aura cinta kasih harus dikucurkan, tanpa batas. Ah betapa kekeluargaan sekali kehidupan alam Flora dan Fauna di Old Gum Tree. Penasehat ditunjuk secara kekeluargaan dan Tim Penyidik pun dibentuk secara manasuka siaran niaga. Namun, Tim Penyidik tampaknya belajar dari pengalaman, tak mau gegabah melakukan sidik-menyidik. Bukankah hanya ada "Beti" (Beda Tipis) diantara Penipu dan Penghibur?

Persetan dengan para birokrat. Pendekatan yang berlaku di kekinian adalah bottom-up approach, seluruh rakyat di belahan Flora punya andil dalam membuat keputusan yang menyangkut Old Gum Tree Queen-dom.

Pendekatan top-down sudah kadaluarsa, kecuali ... jika dan hanya jika ... apabila Mamak Burung bersabda sambil memanggil dan menyebutkan nama kurcaci-kurcacinya dengan seenak paruhnya di jarum (jalur umum). Untuk sementara rasa percaya (TRUST), kerahasiaan identitas rakyat disingkirkan, yang ada (dalam bahasa halusnya) hanyalah "keterbukaan".

Mengomentari hak prerogatif Mamak Burung memanggil nama dan mengumumkan identitas rakyatnya, para Twins mengemukakan pendapat mereka:

"It won't kill anybody," seru Crocus Twins bersamaan.

"Harap dibedakan antara plin-plan dengan fleksibel," sambar Daisy Twins serentak.

"Iiih ... panggilan-panggilan itu kan cuma sekedar panggilan kesayangan untuk mereguk rasa keakraban," timpal Sakura Twins tak kalah kompaknya.

"Akrab, apa sok akrab?" celetuk Mallard sambil kumur-kumur nungging dari dalam telaga.

"Apakah ada Beti di antara flexibility dan double standard?" sambungnya lagi sambil menyemburkan kumurannya.

Itik buruk rupa ini memang berani tampil beda, lihat ... pose nya saja rada-rada "porno". Yang membedakannya dengan para penghuni Old Gum Tree adalah bahwa dia punya sikap, tidak membeo seperti the Twins yang cantik-cantik dan tampan-tampan dari dunia Flora yang harum semerbak.

Seluruh penghuni Old Gum Tree sudah maklum, bahwa apabila ada rakyat yang masih keturunan priyayi, wajib disapa dan diperlakukan dengan rasa takjim yang mendalam. Seniority counts! Nenek Angsa Putih selalu mengajarkan untuk mendaratkan tangan tetua di kening sebagai tanda hormat. Tentu saja hanya penghuni tertentu seperti Raja Apes dari Kerajaan Fauna mendapat perlakuan seperti itu.

Raja Apes paham bahwa apa yang dilakukan burung langka, yang masih menganut tradisi ewuh-pekewuh seperti Mamak Burung, adalah untuk kebajikan seluruh masyarakat Flora dan Fauna. Seluruh rakyat di Apes Kingdom pun sepakat adalah wajib hukumnya untuk setia kepada yang berkuasa.

Sayang di sayang, Raja Apes kurang paham, bahwa page-views itu, bahwa statistics itu bisa direkayasa. Kesetiaan terhadap yang berkuasa ditunjukkan dengan menghimbau para internal readers untuk menjadi anggota, membaca harian Oh my God dan memberi mereka nomor dari 1 s/d 100, dsb, dsb.

You can buy loyalty but you cannot buy TRUST
. Apalah artinya popularitas apabila privacy kita terancam?

No comments: