BRAVO!
Apa pasal?
Karna Mpok jadi buah bibir
Karna Mpok mengingatkan kita
Bahwa idealisme bisa luntur
karna “penguasa” (nyang notabene tajir: KAYA ;)
tanya: kokisianu sapa nyang punya?
(“right or wrong, Zhe strong”, itu kata-kata Santiara yang udah mbah ‘modifikasi’)
Ah … ketika Tessy (dengan hormat: Kabul Basuki) dicekal
Untuk bekerja dan berperan sebagai banci
Ah … ketika goyang, geol dan gitek
Tak lagi menjadi ‘karakter’ Jaipong
Mbah ragu …
meskipun ‘pencekalan’ (tulisan) Mpok
(baca: diperhalus bahasanya)
untuk sementara waktu (?)
adakah ‘tulisan ilmiah’ (whatever ajah)
yang ditulis oleh pakar sex (whoever ajah)
akan mendapat treatment yang sama?
Bagaimana dengan koko-koko yang berbau ‘mesum’?
Apakah ini hanya masalah genre (jenis) tulisan?
Atau gender (kelamin)?
“Ini bukan Belanda, nek!”
“Lha … bukannya udah go international?”
Lagian si anu lahir dari curhat esek2 dari Belanda?
Ah Tessy, ah Penari Jaipong, ah LRD …
Horny is in the mind of the beholder …